Nextren.com - Apple Watch, jam tangan pintar yang memiliki fitur blood oxygen kembali menyelamatkan nyawa penggunanya.
Hal ini diungkapkan oleh Marcella Lee, yang mengungkapkan Apple Watch menyelamatkan nyawa anaknya.
Hal ini dilaporkan oleh Apple Insider, anak Marcella Lee yang berusia 16 tahun ikut dalam perjalanan ski bersama ibunya.
Marcella Lee merupakan pembawa berita San Diego dan menceritakan peristiwa ini ke situs berita CBS8.
Baca Juga: Foxconn Lanjutkan Produksi iPhone 14 Pro di China, Siap Tutup Kelangkaan
Melansir dari Phone Arena, Marcella menceritakan kronologi apa yang terjadi pada anaknya.
Sebelum menggunakan Apple Watch untuk mengukur Blood Oxygen, ia dan anaknya mengambil ibuprofen serta minum banyak air untuk tetap terhidrasi.
"Kami mengambil ibuprofen minum banyak air untuk tetap terhidrasi dan mengira hanya perlu beberapa hari untuk menyesuaikan," terang Marcella.
Lalu pada Jumat pagi, putranya yang berusia 16 tahun mengatakan ia merasa tidak cukup sehat untuk bermain ski.
Baca Juga: Apple Dilaporkan Bakal Rilis AirPods Lite, Produk TWS Murah Rp 1 Jutaan?
Lalu pada malam hari, Marcella memeriksa anaknya dan memperhatikan bibirnya agak biru dan begitu juga ujung jarinya.
"Saat itu gelap dan sudah larut dan saya tidak tahu apakah saya melihat sesuatu, apakah dia benar-benar biru," ceritanya.
Marcella kemudian teringat fitur pengukur saturasi oksigen di Apple Watch miliknya dan memiliki ide untuk memasangkan jam tangannya pada putranya.
Ketakutan terburuknya kemudian terkonfirmasi ketika arloji menunjukkan saturasi oksigen 66%.
Angka yang kemudian dipastikan turun hanya satu persen ketika putranya kemudian dibawa ke ruang gawat darurat.
Tes di rumah sakit juga memastikan bahwa cairan menumpuk di paru-paru putranya dan dia segera didiagnosis dengan HAPE (Edema Paru Ketinggian Tinggi) yang dapat mengancam jiwa.
Baca Juga: 5 HP Kamera Terbaik di 2022 Versi DxOMark, Huawei dan Apple Mendominasi
Faktanya, staf medis memperingatkan Marcella bahwa jika dia menunggu dan membiarkan dia tidur, putranya akhirnya bisa mengalami koma.
Dari cerita tersebut tentunya membuat orang-orang berpikir teknologi sangat membantu pengguna saat keadaan darurat.
Namun belum lama ini, Apple Watch dituntut oleh sekelompok pengguna Apple di New York.
Tuntutan tersebut dikarenakan hasil blood oxygen mereka dikatakan tidak akurat karena rasis.
Baca Juga: Samsung Hadirkan ViewFinity S9, Monitor 5K Cakep Untuk Profesional!
Belum diketahui hasil lanjutan dari proses hukum tersebut. (*)