Twitter Dituduh Bantu Kampanye Terselubung Pentagon, Elon Musk: Yikes!

Kamis, 22 Desember 2022 | 10:30
manufacturingstories.com

ilustrasi Twitter dituding bantu kampanye terselubung dari Pentagon.

Nextren.com - Sebuah utas atauthread mengenai tuduhan terhadap Twitter yang diduga bantu kampanye terselubung Pentagon tengah ramai di lini masa.

Cuitan yang diunggah oleh akun Twitter bernama @lhfang, Senin (21/12) kemarin, mengungkap beberapa poin yang menguatkan tudingan bahwa perusahaan milik Elon Musk tersebut terlibat dalam kampanye Pentagon.

"File Twitter Bagian 8. *Bagaimana Twitter Secara Diam-diam Membantu Kampanye PsyOp Online Terselubung Pentagon," tulis akun @lhfang, di awalthread.

Lebih lanjut, pria yang diketahui sebagai seorang jurnalis investigasi asal Amerika Serikat itu pun menyatakan bahwa Twitter telah kedapatan membantu militer AS untuk melancarkan operasi pengaruh psikologis.

Alih-alih Twitter mengklaim telah melakukan upaya untuk mengagalkan propaganda di platformnya, namun penilaian Lee Fang berbanding terbalik.

Baca Juga: Twitter Larang Pengguna Promosikan Medsos Lain, Ketahuan Akan Dihapus!

Ia justru menyatakan kalau Twitter memberikan persetujuan dan perlindungan untuk operasi militer AS tersebut.

Fang turut mengklaim bahwa Twitter sengaja untuk tidak menghapus banyak akun propaganda selama dua tahun terakhir.

"Terlepas dari pengetahuan bahwa akun propaganda Pentagon menggunakan identitas rahasia, Twitter tidak menangguhkan banyak akun seama sekitar 2 tahun atau lebih," ungkapnya.

Selain itu,Lee Fang turut menunjukkan sebuah dokumen yang diduga dari Komando Pusat AS (CENTCOM).

Pada dokumen tersebut diperlihatkan bagaimana CENTCOM mengirimkan daftar 52 akun berbahasa Arab ke Twitter untuk sebuah tujuan mengirimkan "pesan tertentu".

Baca Juga: Label 'Twitter for iPhone' Resmi Dihapus! Pengguna Android Full Senyum

Pesan yang diduga dari CENTCOM itu juga nampak meminta Twitter untuk memberikan logo verifikasi dan juga 'whitelist' pada akun-akun yang dipesan.

Dan temuan lain dari Lee Fang terhadap akun-akun yang diduga buatan CENTCOM pun menampilkan konten-konte yang dianggap sebagai propaganda.

Dari salah satu akun yang tercatut dalam surat yakni @yemencurrent, ditampilkan bagaimana akun tersebut sering mempromosikan pesan anti-Iran.

Bahkan pada akun tersebut juga sempat mengunggah informasi mengenai serangan dari pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat.

"Twitter secara aktif membantu jaringan CENTCOM sejak tahun 2017 dan hingga tahun 2020 mengetahui bahwa akun-akun ini terselubung/ dirancang untuk menipu untuk memanipulasi wacana," tegas Lee Fang dalam utasnya di Twitter.

Baca Juga: Elon Musk Siap Mundur dari CEO Twitter, Siapa Sosok Penggantinya?

Tanggapan Elon Musk

Dengan viralnyathread dari Lee Fang yang menuding adanya keterkaitan Twitter dengan propaganda dari Pentagon, Elon Musk pun terlihat telah memberikan komentar melalui akun @elonmusk.

Elon Musk tidak memberikan klarifikasi panjang untuk merespon cuitan dari Lee Fang.

Pria yang juga dikenal sebagai pemilik Tesla dan SpaceX itu hanya menyampaikan perasaan terkejut.

"Yikes!," tulis Elon Musk singkat untuk menanggapithread tersebut.

Baca Juga: Twitter PHK Massal Karyawan Lagi, Tim Infrastruktur Jadi Korbannya

Dan Elon Musk pun terlihat belum melanjuti komentar mengenai tuduhan dari Lee Fang yang menyebut bahwa Twitter bantu kampanye terselubung Pentagon.

Hanya saja, dalam kolom komentar cuitan Elon Musk tersebut terpantau beberapa warganet yang merasa kesal dan menganggap bahwa pria berusia 51 tahun itu harus mundur dari jabatannya sebagai pemimpin Twitter.

"Jangan tersinggung, saya penggemar berat, tetapi bukankah anda berjanji untuk mundur jika jajak pendapat mencerminkan bahwa itu adalah kehendak rakyat?," tulis salah satu warganet.

"Anda berjanji. Sekarang jadi lah seorang pria dan pergi," ungkap netizen lainnya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto