Nextren.com -Melihat popularitas TikTok yang melejit, label rekaman tuntut TikTok untuk dapatkan potongan pendapatan dari iklan yang diputar dari musik play artisnya
Popularitas TikTok sebagai platform media sosial saat ini memang terbilang tak terkalahkan, buktinya dalam beberapa tahun TikTok bisa mendapatkan 1 milyar pengguna.
Sebagai platform yang menawarkan video-video pendek, musik menjadi salah satu elemen utama pada konten TikTok.
Musik yang tersedia dan dapat digunakan secara bebas oleh para konten kreator sebenarnya tidak secara cuma-cuma disediakan TikTok.
TikTok harus membayar royalti pada pemilik sah dari musik-musik yang diputar di TikTok.
Namun sayangnya, royalti yang dibayarkan TikTok kepada beberapa label rekaman dirasa tidak cukup.
Baca Juga: Mayoritas Millenial dan Gen Z Konsumsi Berita Dari Platform TikTok
Kenapa Label Rekaman Menuntut TikTok bayar lebih banyak?
Dilansir dari Gizchina, beberapa label rekaman besar seperti, Music Group, Sony Music Entertainment dan Warner Music Group meminta TikTok untuk membayar royalti lebih banyak lagi.
Bahkan label rekaman tersebut meminta TikTok untuk berbagi pendapatan, bukan hanya membayarkan royalti saja.
Label rekaman ingin mendapatkan potongan dari pendapatan iklannya sebagai kompensasi atas jumlah musik play yang diperoleh artisnya.
Menurut salah seorang anggota eksekutif salah satu label rekaman mengatakan TikTok harus membayar dua hingga sepuluh kali lipat dari yang dibayarkan sekarang, seperti apa yang disepakati dengan Spotify dan Facebook.
Baca Juga: Spotify Jadi Platform Streaming Musik Paling Populer di 2021
Apa yang diminta oleh para label rekaman merupakan hal yang wajar, menurut analis media, Mark Mulligan, TikTok bisa sangat populer juga karena menyediakan berbagai musik dari bintang terkenal di industri musik.
Keuntungan lain juga didapatkan label rekaman itu sendiri karena TikTok turut membantu memasarkan rilis musik terbarunya.
TikTok pun mengakui hal yang sama, berpendapat bahwa platformnya berada di posisi sebagai alat bantu promosi.
Namun asumsi TikTok yang menyebutnya hanya sebagai alat bantu promosi membuatnya enggan untuk membayar lebih kepada label rekaman.
TikTok merasa platformnya hanya alat pelengkap saja bukan media untuk mendengarkan musik, seperti Spotify atau Youtube.
Baca Juga: Facebook Kalah Populer dari TikTok, Mark Zuckerberg Akui Kesalahannya
Beberapa label rekaman menuntut TikTok untuk membayar lebih setelah riset dari eMarket keluar, dan mengklaim bahwa TikTok telah menghasilkan $12 miliar pada akhir tahun 2022.
Kemudian selama sepanjan tahun ini, beberapa label rekaman tersebut tengah bernegoisasi dengan TikTok dan sebelum kontrak yang lalu berakhir beberapa label rekaman tersebut berharap bisa mencapai kesepakatan yang mereka inginkan.
Selama ini TikTok membayar biaya tetap kepada perusahaan label rekaman, namun kesepatakan tersebut merupakan kesepakatan lama saat Tiktok baru saja mulai berkembang.