Hasil Referendum Sementara: 4 Wilayah Ukraina Pilih Bergabung Rusia, AS dan Sekutunya Menolak

Rabu, 28 September 2022 | 15:20
REUTERS/Alexander Ermochenko

Warga lokal melintas di puing-puing bekas pertempuran tentara Rusia dan Ukraina di wilayah Donetsk

Nextren.com - Setelah perang Rusia ke wilayah Ukraina, empat wilayah Ukraina berhasil dikuasai Rusia dan diadakan referendum untuk menentukan apakah rakyat di wilayah tersebut ingin bergabung dengan siapa.

Hasil penghitungan suara sementara dalam referendum di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia menunjukkan bahwa mayoritas penduduk memilih bergabung dengan Rusia, mencapai lebih dari 90% dari total pemilih.

Dilansir dari TASS, pemungutan suara di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporozhye telah berakhir pada hari Selasa (27/9) sore waktu setempat.

Hasil awal datang dari tempat pemungutan suara di wilayah Rusia, di mana pengungsi dan korps diplomatik diizinkan untuk memilih.

Baca Juga: Sekjen NATO Tanggapi Ancaman Senjata Nuklir Putin: Dia Membuat Kesalahan Fatal!

Inilah hasil penghitungan suara dari tempat pemungutan suara di Federasi Rusia per hari Selasa.

  • Republik Rakyat Donetsk (DPR): Lebih dari 22,48% surat suara telah diproses, 98,35% setuju bergabung dengan Rusia.
  • Republik Rakyat Luhanks (LPR): Lebih dari 21,11% surat suara telah diproses, 97,83% setuju bergabung dengan Rusia.
  • Wilayah Zaporozhye: Lebih dari 29% surat suara telah diproses, 97,79% setuju bergabung dengan Rusia.
  • Wilayah Kherson: Lebih dari 28% surat suara telah diproses, 97,05% setuju bergabung dengan Rusia.
Jumlah suara yang telah diproses tentu masih terus bertambah hingga hari Rabu (28/9) waktu setempat.

Namun pemerintah Rusia masih belum mengumumkan hasil penghitungan sementaranya.

Hasil resmi dari pemungutan suara ini diperkirakan akan segera diumumkan pekan ini juga oleh pemerintah Rusia.

Baca Juga: Perang Rusia: Moskow Siap Pertahankan Donbas dengan Senjata Nuklir Strategis

Negara G7 Menolak

Namun AS, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang yang tergabung dalam G7 kabarnya menolak hasil sementera referendum di Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye itu.

Dalam sebuah pernyataaan dari Gedung Putih AS, proses referendum itu diklaim tidak sah dan tidak demokratis.

Negara G7 bahkan bersumpah tidak pernah menerima hasil referendum dan akan tetap mendukung pemerintah Ukraina dengan senjata, uang, dan lainnya.

Mereka mengecam referendum buatan Rusia itu sebagai dalih palsu untuk mengubah status wilayah kedaulatan Ukraina.

Proses referendum itu dianggap tidak berkekuatan hukum atau legitimasi serta tidak menghormati norma-norma demokrasi.

Karena itu G7 akan terus mendukung Ukraina dan berusaha mendorong ke sebuah konferensi di Jerman bulan depan.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya