Nextren.com - Perang Rusia dan Ukraina dibantu AS dan NATO, membuat tatanan ekonomi dan politik dunia terguncang.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyadari hal itu dan mengatakan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi, bahwa dia memahami kekhawatiran India tentang konflik di Ukraina dan ingin mengakhiri sesegera mungkin.
Modi mengatakan kepada Putin pada Jumat di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) bahwa saat ini bukanlah era perang.
Perdana Menteri India menegaskan, bahwa demokrasi, diplomasi, dan dialog akan menjaga dunia untuk tetap bersama.
Baca Juga: Kanselir Jerman Diam-diam Telepon Vladimir Putin Bahas Nuklir dan Perang Rusia, Ada Apa?
Sayangnya, niat Rusia untuk mengakhiri perang secepat mungkin tidak diinginkan oleh Ukraina.
Menurut Putin, Ukraina telah menolak negosiasi dan bertekad untuk mencapai tujuannya sendiri di medan perang.
Saat ini Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah setelah sejak melakukan serangan sejak Februari lalu.
Kepada Modi di sela-sela pertemuan puncak SCO di Samarkand, Uzbekistan, dilansir dari Al Jazeera, Putin mengatakan bahwa dia tahu posisi India dalam konflik di Ukraina, termasuk kekhawatiran India yang terus-menerus diungkapkan Modi.
"Kami akan melakukan segalanya untuk menghentikan ini sesegera mungkin," kata Putin.
Sejak Perang Dingin India dan Rusia berhubungan baik, dan Rusia tetap menjadi pemasok senjata terbesar India hingga saat ini.
Baca Juga: Rusia Peringatkan: Jika AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Akan Dianggap Ikut perang
Ukraina Belum Ingin Akhiri Perang
Seperti dikatakan Putin, ternyata Presiden Ukraina Zelenskyy memang belum ingin mengakhiri perang dan menegaskan bahwa terlalu dini untuk mengatakan perang dengan Rusia akan berakhir.
"Masih terlalu dini untuk berbicara tentang mengakhiri perang ini," katanya dalam wawancara dengan Reuters, Jumat (16/9).
Karena itu Zelenskyy mengulangi seruannya kepada negara-negara Barat dan lainnya untuk terus meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina.
"Kami ingin lebih banyak bantuan dari Turki, Kami ingin lebih banyak bantuan dari Korea Selatan. Lebih banyak bantuan dari dunia Arab. Dari Asia," ungkap Zelenskyy.