Xi Jinping Khawatirkan Putin di Perang Rusia dan Ukraina, Koalisi Mulai Retak?

Jumat, 16 September 2022 | 10:04
Sputnik/Ramil Sitdikov

Ilustrasi Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu untuk membahas kondisi Perang Rusia dan Ukraina

Nextren.com -Presiden China Xi Jinping mulai mengkhawatirkan posisi Rusia di Perang Rusia dan Ukraina.

Xi Jinping secara terang-terangan mengatakan kepada Putin bahwa China mempunyai kekhawatiran mendalam terkait situasi Perang Rusia dan Ukraina.

Kekhawatiran Xi Jinping ini muncul setelah pasukan Putin mengalami kekalahan besar di provinsi Kharkiv, Ukraina Timur, awal pekan ini.

Baca Juga: Kekalahan Perang Rusia di Depan Mata, Putin Segera Bertemu Xi Jinping, Bahas Taktik Baru?

Dilansir dari Reuters, Xi Jinping mengungkapkan kekhawatirannya kepada Putin dalam pada Kamis (15/9) lalu.

Putin menjawab kekhawatiran China dengan sangat respektif.

Dalam pernyataanyya, Putin mengaku bahwa Rusia akan bersikap terbuka kepada China terkait situasi perang Rusia dan Ukraina.

"Kami sangat menghargai posisi seimbang dari teman-teman China kami dalam hal krisis Ukraina," ujar Putin kepada Xi Jinping sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Kami memahami pertanyaan dan kekhawatiran anda tentang hal ini. Dalam pertemuan hari ini, kami tentu saja akan menjelaskan posisi kami," sambung Putin.

Spunik.Alexandr Demyanchuk via Reuters
Spunik.Alexandr Demyanchuk via Reuters

Vladimir Putin dan Xi Jinping mengadakan pertemuan trilateral dengan presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh di Uzbekistan, 15 September 2022

Baca Juga: Kanselir Jerman Diam-diam Telepon Vladimir Putin Bahas Nuklir dan Perang Rusia, Ada Apa?

Keretakan Hubungan China dan Rusia

Pakar ilmu politik mengungkapkan bahwa ini merupakan tanda-tanda keretekan hubungan antara Xi Jinping dan Vladimir Putin.

Komentar presiden Putin menunjukan pergesaeran China ke arah sikap yang lebih kritis terhadap krisis Ukraina.

Prefesor ilmu politik Universitas Columbia, Ian Bremmer mengatakan bahwa ini merupakan "tanda publik pertama dari Putin yang mengakui tekanan untuk mundur di Ukriana".

Kemudian, Bremmer juga mengatakan bahwa China tak ingin ikut-ikutan menjadi pariaatau negara yant tersingkirkan dari dunia internasional seperti Rusia.

"Rusia telah menjadi paria bagi G7 karena invasi mereka. China tidak menginginkan bagian dari itu," sambungnya.

Baca Juga: Drone Shahed-136 Berjangkauan 2000 Km Buatan Iran, Andalan Dalam Perang Rusia Ukraina

Sementara itu, Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa China harus menentang invasi Rusia di Ukraina.

"Seluruh dunia harus menentang apa yang dilakukan Putin," ujar Kirby kepada CNN.

"Ini bukan waktunya untuk urusan apa pun seperti biasa dengan Presiden Putin," sambungnya.

Pernyataan tersebut menunjukan bahwa Kirby menginginkan semua negara mengucilkan Rusia karena krisis Ukraina.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya