Eropa Krisis Energi Akibat Perang Rusia, Presiden Turkiye Sebut Sedang Menuai Apa yang Ditabur

Rabu, 07 September 2022 | 19:45
AP Photos

Presiden Turki Tayyip Erdogan sebut Eropa yang sedang krisis energi karena Perang Rusia

Nextren.com - Kekhawatiran akan krisis energi di Eropa meningkat menjelang musim dingin, setelah Rusia menutup pipa gas utamanya ke Jerman. Saat ini Rusia telah menghentikan aliran gas lewat pipa Nord Stream 1 dan telah menutup pasokan di tiga pipa gas terbesar Eropa, sejak invasi ke Ukraina 24 Februari lalu.Tak hanya gas alam yang sangat dibutuhkan Eropa untuk menghadapi musim dingin, kini pasokan minyak juga telah dialihkan Rusia ke timur.Adapun alasan Rusia melakukan penghentian aliran gas melalui pipa Nord Stream 1, adalah menyalahkan gangguan pemeliharaan peralatan pipa Nord Stream 1 akibat sanksi Barat atas Sebaliknya, negara-negara Eropa menyebut alasan itu sebagai omong kosong.

Baca Juga: China Bantu Rusia Menangkan Perang Energi, Bayar Gas Rusia Pakai Yuan Ruble!Eropa menuduh Rusia menggunakan pasokan energi sebagai pembalasan atas sanksi Barat yang dijatuhkan kepada Moskwa atas invasinya ke Ukraina.Presiden Turkiye Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Rusia menghentikan pasokan gas alam ke Eropa sebagai pembalasan atas sanksi yang dilakukan AS dan NATO.Menurut Erdogan, saat ini Eropa sedang "menuai apa yang ditabur". "Eropa sebenarnya sedang menuai apa yang ditaburnya," kata Erdogan kepada wartawan di Ankara pada Selasa. Erdogan juga berpendapat bahwa sanksi dari Barat atas invasi Rusia ke Ukraina, telah mendorong Putin untuk membalas menggunakan pasokan energi. "Putin menggunakan semua sarana dan senjatanya, dan yang paling penting adalah gas alam.""Kami tidak menginginkan hal ini terjadi, tetapi situasi seperti itu sedang berkembang di Eropa," kata Erdogan, dilansir dari Reuters. Erdogan melihat bahwa Eropa akan mengalami masalah serius musim dingin ini, sedangkan Turkiye tidak memiliki masalah seperti itu.Posisi Turkiye dalam perang Rusia Ukraina terbilang unik, karena meski Turkiye anggota NATO namun mereka berusaha mencapai keseimbangan antara Rusia dan Ukraina.Turkiye mengkritik invasi Rusia dan mengirim senjata ke Ukraina, namun juga menentang sanksi Barat kepada Rusia.

Baca Juga: Turki Mulai Merapat ke Rusia karena Inflasi, NATO Ancam Berikan SanksiSejak awal invasi, Turkiye terus melanjutkan perdagangan, pariwisata, dan investasi dengan Rusia. Secara geografis, Turkiye berbatasan dengan Laut Hitam dengan Rusia dan Ukraina.Menurut Erdogan, bergabung memberikan sanksi kepada Rusia akan merugikan ekonominya yang sudah tegang dan berpendapat bahwa lebih baik fokus untuk melakukan mediasi.  

Tag

Editor : Wahyu Subyanto