Benarkah One Time Password (OTP) Jadi Solusi Hindari Kebocoran Data?

Selasa, 06 September 2022 | 21:03
https://id.depositphotos.com/vector-images/otp.html

Ilustrasi verifikasi kode One Time Password (OTP)

Nextren.com - Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Johnny G Plate sebagai kepala institusi yang berwenang dalam menangani kebocoran data baru-baru ini himbau masyarakat untuk selalu ganti password mereka dengan One Time Password (OTP).

Diketahui bahwa kebocoran data sebanyak 1,3 miliar lewat registrasi SIM di Indonesia belakangan ini cukup menjadi momok bagi masyarakat sehingga himbauan melakukan One Time Password ini nampaknya masih cukup membuat masyarakat umum resah akan keamanan datanya.

Pemakaian One Time Password ini sendiri dilakukan agar password tetap aman dari kebocoran data dan data-data pribadi seperti NIK tidak mudah disalahgunakan tanpa sepengetahuan kita.

Dikutip dari Kompas, ternyata cukup banyak masyarakat yang masih kebingungan dengan apa himbauan tersebut dan bahkan menganggap langkah tersebut tidak terlalu berguna untuk menghindari kebocoran data.

Namun apakah penggunaan OTP ini benar-benar tidak efektif?

Baca Juga: Terjadi Lagi! 1,3 Miliar Data Kominfo Diduga Bocor, Berisi Data Registrasi Nomor HP hingga NIK!

Memangnya apa sih OTP itu?

OTP sendiri sebenarnya adalah sistem password otomatis yang mengautentikasi pengguna hanya dengan satu kali pakai.

Sistem ini banyak digunakan untuk banyak platform digital seperti Google, Facebook, email dll.

Walaupun terlihat lebih ribet, nyatanya sistem ini justru lebih aman dibandingkan dengan password biasa yang sering digunakan pengguna untuk platform digital mereka.

Hal ini tentunya akan membuat password akun para penggunanya lebih aman karena informasi login akun mereka akan berganti setiap kali melakukan login.

Cara mendapatkan kode OTP

Dengan menautkan email atau nomor telepon pada platform digital, pengguna akan secara otomatis mendapatkan OTP melalui pesan teks maupun email sebagai langkah autentifikasi pengguna.

Biasanya sistem kerja OTP ini nantinya akan menyugukan kode yang terdiri dari 4-6 digit kombinasi angka dan huruf.

Kombinasi kode tersebut tidaklah dibuat oleh pengguna karena dibuat secara otomatis dan bersifat sekali pakai.

Proses konfirmasi kode OTP ini sendiri biasanya memakan waktu kurang lebih satu menit.

Namun, apabila gagal pengguna dapat meminta platform mengirim proses pengiriman kode baru ke email ataupun nomor telepon mereka.

Oleh karena itu, saat akan login pengguna harus selalu memastikan perangkat maupun platform digital mereka tertaut dengan email maupun nomor mereka untuk mendapatkan kode dari sistem.

Lebih aman dibanding password biasa

Dengan sifatnya yang sekali pakai, penggunaan OTP membuat keamanan password di banyak platform lebih aman dari pembobolan.

Dikutip dari Techtarget, sistem ini membuat siapapun tak perlu khawatir dengan rumitnya pembuatan password yang aman serta menghindari kesamaan password di akun yang berbeda-beda.

Selain itu, kode OTP akan kadaluarsa dalam hitungan menit sehingga mencegah hacker mengetahui kode rahasia yang pengguna terima dan menggunakannya kembali.

Baca Juga: Cara Melindungi Akun Facebook, Instagram dan WhatsApp dari Hacker, Aktifkan Fitur Wajib Ini

Tetap harus hati-hati

Walaupun tegolong lebih aman dibandingkan sistem password biasa, namun pengguna harus terap berhati-hati dalam menjaga kode OTP mereka.

Walau dapat berubah dalam hitungan menit, kode yang diberikan kepada penipu dapat disalahgunakan hingga pengguna tak dapat mengakses akun mereka kembali.

OTP mungkin bisa menjadi solusi dari banyak kasus pencurian data pribadi akhir-akhir ini, namun memahami dengan baik bagaimana sistem ini bekerja dapat membuat kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : kompas, TechTarget