Pakar Komentari Kebocoran Data IndiHome: Telkom Mohon Jujur Saja

Selasa, 23 Agustus 2022 | 16:30
Telkom

Ilustrasi pakar komentari dugaan kebocoran data IndiHome.

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com- Dugaan kebocoran data IndiHome tengah viral dan menjadi perbincangan netizen di sejumlah media sosial.

Laporan mengenai kebocoran data IndiHome itu pertama kali diunggah oleh salah akun hacker bernama Bjorka, Minggu (21/8) lalu.

Sontak, dugaan kebocoran data IndiHome langsung menuai banyak komentar dan kepanikan dari sejumlah netizen di Twitter, Facebook, TikTok, dan medsos lainnya.

"@IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan. Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK," tulisnya di Twitter.

Baca Juga: Resiko Data Breached Indihome: Sekali di Internet Selamanya di Internet

Telkom Bantah Kebocoran Data IndiHome

Menanggapi hal tersebut, pihak Telkom sebagai perusahaan yang menaungi IndiHome pun telah memberikan pernyataan resmi.

PT Telkomsel Indonesia menegaskan bahwa tidak ada kebocoran daya pelanggan IndiHome.

"Kami meyakini dan memastikan bahwa tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem kami dan ini 100% merupakan data yang difabrikasi oleh pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom," ungkap SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza, dalam siaran pers yang diterima Nextren, Senin (22/8).

"Keseluruhan data pelanggan, kami simpan di dalam sebuah sistem keamanan siber yang terintegrasi dan dikelola berdasarkan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku," tambahnya.

Baca Juga: Insiden Data IndiHome Bocor, Telkom: Rakyat Perlu Diedukasi Lagi

Pendapat Pakar

Beda pendapat dengan pihak Telkom, pakar keamanan data Vaksincom, Alfons Tanujaya menilai bahwa kasus kebocoran data IndiHome benar-benar terjadi.

Dihubungi Nextren melalui WhatsApp pada hari Selasa (23/8) pagi, Alfons menyatakan bahwa dugaan kebocoran data IndiHome tersebut benar-benar terjadi.

"Jelas. Tidak bisa disangkal," tekan Alfons dalam pesan tertulis.

Alfons menyebut bahwa Vaksincom telah melakukan analisis langsung melalui file bernama "metranet_log.scv" yang berukuran 17.79 GB.

Baca Juga: Badan Intelijen Negara Bantah Kebocoran Data Base, Ini Penjelasannya

Dari kapasitas tersebut, Vaksincom menyembut ada sebanyak 26,7 juta baris dan 12 kolom.

Dan data itu pun merupakan kumpulanhistory data browsing tahun 2018 dan 2019.

"Telkom boleh menyangkal datanya tidak bocor, tetapi berdasarkan analisa Vaksincom pada data yang didapatkan tersebut terlihat bahwa IP asal perngakses situs sebanyak 26 juta data berasal dari IP milik Telkom," jelas Alfons.

Telkom Diharapkan untuk Jujur

Dalam kesempatan yang sama, Alfons Tanujaya juga mengimbau agar Telkom diharapkan untuk jujur.

Baca Juga: Gawat! Database Badan Intelijen Negara Diduga Berhasil Dicuri dan Dijual Hacker

"Mohon jujur saja jika memang data pelanggannya bocor," ungkap Alfons.

"Harap diinformasikan supaya pemilik daya bisa tahu dan mengantisipasi eksploitsi daya yang bocor ini," tambahnya.

Dan pakar keamanan data itu pun menyatakan bahwa sisi yang dirugikan dengan adanya kebocoran data bukanlah pengelola data.

Alfons menyebut bahwa kasus kebocoran data IndiHome ini merugikan bagi para pemilik data yaitu konsumen.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto