Mantan PM Italia Khawatir Rusia Bikin Rusuh Pemilu Italia dengan Hoax dan Disinformasi

Selasa, 26 Juli 2022 | 12:48
Reuters/BBC

Ilustrasi mantan PM Italia Enrico Letta menyindir Putin terkait Rusia akan bikin rusuh pemilu Italia

Nextren.com - Pemilu Italia segera digelar pada bulan September mendatang.

Jelang Pemilu Italia, Mantan Perdana Menteri Italia Enrico Letta memperingatkan bahwa Rusia akan mencoba mengacaukan Pemilu dengan menyebar hoax dan disinformasi.

Enrico Letta menyebutkan bahwa Rusia memiliki kepentingan nasional di Pemilu Italia.

Baca Juga: Strategi Kremlin di Perang Rusia dan Ukraina Berubah, Khawatirkan Pasokan Senjata Barat

Enrico Letta yang juga menjadi Ketua Partai Demokrat Italia mengungkapkan peringatannya kepada masyarakat dunia pad Senin (25/7).

Ia mengatakan bahwa Rusia dapat menyebarkan berita palsu di media sosial untuk mendukung parta-partai pro-Rusia.

Kekhawatiran Enrico Letta ini bukan tanpa alasan.

Pasalnya, 2 lawan utama Letta yakni partai Forza Italia dan Lega Nord memiliki hubungan yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pemimpin partai tersebut, Silvio Berluconi dan Matteo Salvini dengan lantang mempertanyakan mengapa aliansi Barat harus mengirim senjata ke Kyiv.

"Saya tahu betul bahwa Salvini dan Berlusconi berada di jalur yang jelas berbeda, inilah mengapa saya taku dengan pendekatan Rusia terhadap kampanye Pemilu kali ini," ujar Letta sebagaimana dikutip dari Reuters.

Enrico Letta menginginkan badan intelijen Italia dan unit disinformasi Uni Eropa untuk memantau kampanye selama 2 bulan pra-Pemilu.

Ia tak ingin Rusia dan negara lainnya ikut campur dalam urusan politik Italia.

"Saya meluncurkan alarm merah ini untuk kebaikan negara, tetapi juga untuk kebaikan Eropa," ujar Letta.

Baca Juga: Presiden Putin Melarang Kripto dan NFT di Rusia, Apa Alasannya?

Campur tangan Rusia terhadap politik negara-negara Uni Eropa bukanlah hal yang baru.

Namun, pasca meletusnya invasi Rusia ke Ukraina, Rusia nampak memiliki tujuan yang lebih kompleks.

Jika dilihat dari pernyataan-pernyataan petinggi Rusia selama beberapa pekan belakangan, tujuan utama Rusia saat ini adalah melakukan penguasaan di wilayah Ukraina Selatan dan Timur secara penuh.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pekan lalu mengatakan bahwa pasokan senjata Barat yang terus mengalir ke Ukraina mengubah perhitungan Kremlin.

Ia menjelaskan, tujuan militer Rusia di Ukraina tak hanya berfokus di wilayah timur saja.

"Geografisnya berbeda sekerang. Ini bukan hanya tentang DNR dan LNR, tetapi juga Kherson, Zaporizhzhia, dan sejulah wilayah lainnya," ujar Lavrov kepada media pemerintah Rusia pada Rabu (20/7).

"Proses ini terus berlanjut konsisten dan terus-enerus," sambungnya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto