AS dan Sekutu Siap Keroyok Menlu Rusia di G20 Bali, China dan India Bakal Lindungi?

Jumat, 08 Juli 2022 | 10:00
AA/Davidsource

Kolase foto Menlu Amerika Serikat, Anthnoy J Blinken (kiri) dan Menlu Rusia Sergei Lavrov (kanan)

Nextren.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dipastikan turut menghadiri presidensi G20 Bali yang akan digelar akhir pekan ini.

Pertemuan puncak para menteri luar negeri di G20 Bali akan digelar pada hari ini, Jumat (8/7/2022).

Pertemuan G20 Bali dibayang-bayangi kondisi perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung dan berdampak besar pada perekonomian global.

Menlu AS, Anthony Blinken dan sekutunya seperti Australia, Jepang, Inggris, Jerman, UE, dan Korea diprediksi akan mengeroyok menlu Rusia terkait kondisi perang di Ukraina.

Baca Juga: Kota Lysychansk Ukraina Berubah Jadi Kota Mati, Bukti Keganasan Rusia!

Presidensi G20 Bali akan menjadi pertemuan tatap muka pertama Menlu Rusia denganpenentang terbesar Rusiasejak invasi dilancarkan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Berdasarkan laporan kantor berita RusiaTASS,Sergei Lavrov telah tiba di Bali pada Kamis (7/7) lalu.

Menlu Rusia sempat bertemu dan berfoto bersama dengan beberapa menteri luar negeri lainnya seperti Menlu China Wang Yi dan Menlu Turki Meviut Cavusoglu.

Reuters
Reuters

Menlu Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan Menlu China Wang Yi di Denpasar, 7 Juli 2022

Sementara itu, Menlu AS Anthony Blinken juga datang di hari yang sama namun menghindari pertemuan dengan Menlu Rusia dan China.

Menlu AS dan Sekutu Siap Keroyok Menlu Rusia

Perang Rusia dan Ukraina akan menjadi fokus pembahasan utama di presidensi G20.

Tak akan ada pembahasan soal bisnis seperti presidensi G20 sebelumnya karena para menlu negara Barat berambisi untuk memojokkan menlu Rusia.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menegaskan bahwa negaranya dan negara-negara Barat akan menggunakan pertemuan G20 untuk menyoroti dampak perang terhadap krisis global.

"Kami akan memperjelas secara kolektif pandangan kami tentang posisi Rusia dan perilaku Rusia," ujar Penny Wong seperti dilansir dari Reuters.

Juru Bicara Menter Luar Negeri Jerman menunjukan sikap yang sama dengan Penny Wong.

Ia mengatakan bahwa Menlu negara anggota G7 akan mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Sergei Lavrov.

Menlu Jepang juga akan menyampaikan keprihatinannya tentang perang.

Seorang pejabat pemerintahan Jepang mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berbicara dengan negara-negara yang berpikiran sama, tetapi tidak ada keputusan yang dibuat untuk walkout dari pertemuan.

Baca Juga: Kota Lysychansk Ukraina Berubah Jadi Kota Mati, Bukti Keganasan Rusia!

Agenda hari Jumat di presidensi G20 akan mempertemukan diplomat dan menlu negara-negara G20 termasuk China, India, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Kanada, Jepang, Afrika Selatan, Turki, Indonesia, Italia, Uni Eropa, dll.

Di pertemuan tersebut, menlu Ukraina diperkirakan akan berbicara secara virtual dan disaksikan oleh seluruh anggota G20.

Laporan Reuters mengungkapkan bahwa Sergei Lavrov telah menjalin kedekatan dengan China, yang diharapkan dapat sedikit membantunya dalam pertemuan kali ini.

Lavrov bertemu dengan Wang Yi pada hari Kamis (7/7) dan ia memuji sikap Beijing yang mengecam agresifitas negara Barat.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya