Nextren.com -Negara-negara NATO termasuk pasukan Inggris, terus memperkuat posisinya di Eropa Timur untuk menghadapi potensi ancaman kemanan dari Rusia.
Di tengah perang Rusia dan Ukraina, ribuan pasukan Inggris akan dikirimkan ke negara-negara Baltik, agar siap tempur melawan Rusia.
Pengiriman ribuan pasukan ke Baltik bertujuan untuk memperkuat eksistensi militer di kawasan Balik yang berbatasan langsung dengan Rusia.
Baca Juga: Presiden Ukraina Ngotot Lanjut Perang Melawan Rusia Meski Kalah Menyakitkan
Dilansir dari Reuters, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace akan mengatakan bahwa Inggris akan mengubah 2 kelompok tempurnya di Estonia menjadi unit tempur yang lebih besar.
Ben Wallace mengatakan bahwa bala bantuan besar dalam keadaan siaga di negaraa tersebut.
"Saya pikir anda akan melihat kami membuat (unit tempur) menjadi brigade maju dengan markas permanen bintang satu yang berarti jauh lebih mudah untuk mengadakan brigade penuh dan menghasilkan dengan sangat cepat," ujar Ben Wallace seperti dilansir dari Reuters.
Setiap brigade penuhyang bertugas di Baltik akan terdiri dari sekitar 3.000 hingga 5.000 tentara.
Pembentukan brigade tersebut akan meningkatkan eksistensi NATO secara signifikan negara Baltik yang merupakan bekas negara bagian Republik Soviet.
Baca Juga: Presiden Ukraina Ngotot Lanjut Perang Melawan Rusia Meski Kalah Menyakitkan
Sejak invasi Rusia pada akhir Februari lalu, NATO hanya memiliki batalyon dengan sekitar 1.00 tentara masing-masing di Lihuania, Latvia, dan Estonia.
Dari sudut pandang negara Baltik, mereka menginginkan NATO untuk meningkatkan pasukan militer dan persenjataan di kawasan Baltik.
Pasalnya, negara Baltik khawatir akan potensi perluasan invasi Rusia ke kawasan Baltik yang dulunya merupakan negara bagian Uni Soviet.
Menteri Pertahanan Latvia, Artis Pabriks meminta pasukan yang lebih besar dan mengatakan setiap tanda kelemahan NATO akan membuat Moskow berani mengambil tinakan ekstrim.
"Ukraina harus menang, ini sangata sederhana, dan Rusia harus kalah, tak ada jalan keluar lain dari ini," ujar Artis Pabriks sebagaimana dikutip dari Baltic News Network.
Artis Pabriks juga menegaskan bahwa negara-negara Baltik akan berada dalam posisi sulit jika Rusi menang perang lawan Ukraina.
"Jika berbeda (Rusia menang), maka kita akan mengundang lagi aktivitas militer Rusia seperti ini di masa mendatang dan kami tak mengingkannya karena negara Baltik telah membayar makan siang untuk yang lain dan kami tidak siap lagi untuk itu," pungkasnya.
Baca Juga: Jenderal Tertinggi AS Sebut NATO Siap Kepung Rusia Melalui Swedia dan Finlandia
Permintaan penguatan pasukan dari negara Baltik kemungkinan akan dibahas di NATO Summit yang dijadwalkan digelar pada 28-30 Juni mendatang.
Di pertemuan tersebut, para pemimpin NATO akan membahas pendekatan yang lebih terstruktur untuk menyesuaikan strategi jangka panjang NATO dalam menghadapi ancaman kemanan di Eropa.
(*)