Accenture Technology Vision 2022: Bisnis di Metaverse Akan Jadi Tren, Internet Bakal Lebih 3D

Rabu, 08 Juni 2022 | 19:30
Zihan Fajrin

Accenture Indonesia hadirkan riset Techvision 2022.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Accenture sebagai perusahaan layanan profesional global mengumumkan hasil riset Technology Vision (Techvision) 2022.

Hasil riset ini diumumkan secara langsung kepada media di kawasan Jakarta Selatan (8/6) dan memiliki empat poin penting.

Poin penting yang disebutkan termasuk dengan perkembangan Metaverse yang dikatakan akan semakin dilirik oleh perusahaan.

Baca Juga: Accenture Resmikan Innovation Centre for Cloud di Indonesia

Memiliki judul Meet Me in the Metaverse: The Continuum of Technology and Experience Reshaping Business.

Accenture mengungkapkan, Metaverse Continuum yaitu spektrum dunia digital yang disempurnakan, realitas, dan model bisnis.

Metaverse Continuum memiliki artian masih banyak hal yang bisa ditelusuri atau akan ada di Metaverse.

Sebelum beralih ke hasil riset, Techvision 2022 ini dibagikan oleh 24.000 konsumen dan 4.650 di level eksekutif.

Riset dilakukan di 30 negara termasuk Indonesia sejak Desember 2021 hingga Januari 2022. Untuk melihat empat poin penting selain Metaverse, kalian bisa cek ke halaman selanjutnya.

Untuk di Indonesia, Accenture melakukan survei terhadap lebih dari 60 pemimpin bisnis dan teknologi dari 8 industri di Indonesia.

Dari survei tersebut, 55% pemimpin eksekutif Indonesia menyatakan bahwa Metaverse akan memberikan dampak positif bagi organisasi mereka.

Lalu 25% di antaranya mempercayai bahwa teknologi tersebut dapat memberikan terobosan atau dampak transformasional.

Accenture percaya Internet nantinya bukan hanya sekadar untuk mencari di mesin pencarian.

Baca Juga: WIR Group dan Cakap Persiapkan Prototype Ruang Belajar di Metaverse

Prie Prihadiyanto, Managing Director, Products Client Group Lead for Indonesia Accenture Indonesia, mengatakan nantinya Metaverse dan Web3 akan membentuk internet menjadi sesuatu yang 3D.

"Metaverse akan mengarah ke lingkungan 30 di mana berpindah dari satu tempat ke yang lain akan semudah berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya," ujar Prie kepada Nextren.

Tren selanjutnya yang dibahas oleh Accenture yaitu Programmable World yaitu mengenai Augmented Reality (AR).

Dalam penjelasannya, Accenture mengambil contoh smart home yang dihadirkan oleh Amazon Sidewalk.

Menurut Johannes Kolibonso, Managing Director, CIE Lead Accenture Indonesia mengatakan 88 persen eksekutif akan banyak mendorong dunia maya menjadi nyata dengan AR.

Oleh karena itu, penetrasi jaringan 5G di Indonesia sangat diperlukan.

"30 persen populasi dunia akan menggunakan 5G," ungkap Jo.

Selain itu di dalam tren ini ada juga menjelaskan mengenai digital twin.

Tren yang ketiga membahas The Unreal yautu mengenai deepfake atau artificial intelegence.

Baca Juga: Pembuat Apple iPod Peringatkan Metaverse Bisa Merusak Hubungan Antar Manusia

Sebanyak 92% eksekutif Indonesia melaporkan bahwa organisasi mereka berkomitmen untuk melakukan validasi sumber data dan menggunakan otentik Al.

Accenture mengambil contoh perusahaan yang sudah memulai tren ini yaitu salah satu media China dan brand kecantikan SK-II.

Tren yang terakhir dibahas oleh Accenture ialah mengenai pentingnya komputasi quantum untuk industri.

Dan sekitar 88 persen orang Indonesia menyetujui tentang penggunaan komputasi quantum yang membuat kinerja lebih cepat.

Dengan hadirnya Techvision 2022 yang telah hadir sejak 2000, Accenture percaya hasil riset mereka dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya