Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.
Sampai sekarang, negosiasi damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak masih belum menemui kata sepakat.
Ditengahupaya perdamaian, baru-baru ini muncul pernyataan terkait kemungkinan pecahnya Perang Dunia 3 akibatinvasi Rusia ke Ukraina.
Pernyataan tersebut diutarakan oleh miliarder George Soros pada hari Selasa (24/5/2022).
Baca Juga: Siap Perang Dunia 3! Mantan Petinggi NATO Minta Negara Barat Bersiap untuk 'Skenario Terburuk'
Melansir dari Kontan, Soros mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa saja menjadi awal dari Perang Dunia Ketiga.
Soros juga turut memberikan pernyataan terkait cara untuk mencegah pecahnyaPerang Dunia 3.
Menurut Soros, satu-satunya cara mencegahnya adalah dengan mengalahkan Presiden RusiaVladimir Putin.
"Invasi itu mungkin merupakan awal dari Perang Dunia Ketiga dan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan. Cara terbaik untuk melestarikan peradaban kita adalah mengalahkan Putin sesegera mungkin," ungkap Soros seperti dikutip dari Kontan.
Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Meskipun bekata bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa menjadi awal pecahnya Perang Dunia 3, tetapi Soros juga mengatakan bahwa Putin sejatinya percaya tindakan yang dilakukannya itu adalah sebuah kesalahan.
Bahna seperti dihimpun dari Reuters, Soros meyakini bahwa Putin sedang bersiap untuk merundingkan gencatan senjata.
Namun, Soros juga meyakini gencatan senjata tidak mungkin tercapai karena Putin tidak bisa dipercaya.
Soros menduga saat ini posisi Putin semakin lemah sehingga tindakannya semakin sulit ditebak.
Melihat besarnya dampak ekonomi, Soros mengatakan Uni Eropa harus memahami bahwa Putin dapat mematikan gas alam Rusia yang saat ini menyumbang sekitar 40% dari kebutuhan benua biru.
Baca Juga: Petinggi Rusia Sebut Pemicu Perang Dunia 3 Bukanlah Konflik Rusia-Ukraina, Tapi...
Selain soal kemungkinan Perang Dunia 3, Soros turut memberikan peranyataan yang menyinggung keberadaan Rusia dan China sebagai anggota terkemuka dari kelompok masyarakat tertutup yang berpengaruh di mana individu tunduk pada negara.
"Rezim represif sekarang sedang berkuasa dan masyarakat terbuka dikepung. Hari ini China dan Rusia menghadirkan ancaman terbesar bagi masyarakat terbuka," lanjut Soros.
Lebih lanjut, Soros menyebut perang Ukraina sebagai bagian dari perjuangan yang lebih luas antara masyarakat terbuka dan masyarakat tertutup seperti Cina dan Rusia yang sedang naik daun. (*)