China Laporkan Kasus Pertama Virus Flu Burung H3N8 pada Manusia, Seberapa Bahaya?

Rabu, 27 April 2022 | 09:38
Unsplash

Ilustrasi virus flu burung H3N8

Nextren.com -Di tengah pandemi COVID-19 yang mengganas, Chinamenemukan kasus infeksi virus flu burung untuk pertama kalinya pada manusia.

Dilansir dari Reuters, otoritas kesehatan China melaporkan kasus pertama virus flu burung H3N8 pada seorang bocah berumur 4 tahun.

Komisi Nasional Kesehatan China (NHC) melaporkan bahwa anak laki-laki tersebut berasal dari provinsi Henan tengah.

Ia ditemukan terinfeksi varian virus flu burung H3N8 setelah mengalami demam dan gejala lainnya pada 5 April 2022.

Baca Juga: Apakah Varian Virus Omicron XE Berbahaya? Yuk Kenali Gejala-gejalanya

Dilansir dari BNONews, kemunculan kasus pertama virus flu burung H3N8 disebabkan oleh interaksi manusia dengan unggas.

Bocah 4 tahun asal provinsi Henan diketahui melakukan kontak dengan ayam dan gagak yang dipelihara di rumahnya.

"Anak itu telah melakukan kontak dengan ayam dan gagak yang dipelihara di rumahnya," ujar Komisi Nasional Kesehatan China seperti dilansir dari BNONews.

Baca Juga: Ukraina Dituduh Pakai Senjata Biologis Virus, Bisa Menyebar via Burung

NHC mengungkapkan bahwa varian H3N8 sebelumnya telah terdeteksi di beberapa tempat lain di dunia.

Namun infeksi virus tersebut hanya menjangkit kuda, anjing, burung, dan anjing laut.

Tak ada kasus H3N8 pada manusia sebelum kasus di Henan.

Baca Juga: Gerai Apple Store AS yang Ditutup Bertambah, Gara-gara Varian Omicron!

Bahaya Virus H3N8 pada Manusia

NHC belum secara spesifik mengungkapkan bahaya virus flu burung H3N8 pada manusia.

Komisi tersebut hanya mengatakan bahwa varian H3N8 belum memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia secara efektif.

NHC juga menegaskan bahwa resiko epidemi skala besar dari virus ini cukup rendah.

CDC/F.AMurphy
CDC/F.AMurphy

Foto microskopik virus flu burung

Kontak terdekat dengan anak 4 tahun tersebut dinyatakan negatif terjangkit virus H3N8.

Kendati demikian, beberapa ilmuwan percaya bahwa jenis virus ini bertanggung jawab atas pandemi pada tahun 1889.

Untuk itu, NHC menghimbau masyarakat untuk menghindari kontak dengan unggas terutama unggas yang sakit dan mati.

Baca Juga: China Klaim Wilayah Laut Natuna Utara Kaya yang Minyak, Kini Bungkam Setelah Indonesia Merapat ke Amerika

(*)

Editor : Wahyu Subyanto