Nokia Siap Keluar dari Rusia, Sebut Sudah Tak Ada Lagi Peluang Bisnis

Kamis, 14 April 2022 | 12:55
Pixabay

Ilustrasi logo Nokia

Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.

Sampai sekarang, upaya perundingan damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak belum menemui kesepakatan.

Dampak dari perang Rusia-Ukraina sendiri menyebabkan kerugian dari banyak pihak.

Tidak terkecuali perusahaan gadgetdan teknologi asal Finlandia, Nokia, yang turut terdampakinvasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Nokia Kabarnya Akan Rilis HP Baru Desain Mirip iPhone 13 , Lelah Disebut HP Jadul?

Melansir dari KompasTekno, Nokia dilaporkan akan menghentikan unit bisnisnya di Rusia sebagai akibat dari perang yang tak kunjung usai.

Melalui halaman resmi perusahaan, Nokia mengaku sudah mengambil sejumlah langkah untuk keluar dari negara pimpinan Presiden Vladimir Putin tersebut.

Selama beberapa minggu terakhir, Nokia memang sudah mulai menyetop operasional bisnis.

Selain itu, Nokia juga sudah menangguhkan pengiriman dan mulai memindahkan unit riset dan pengembangan (RnD) perusahaan yang ada di Rusia.

Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.

"Sekarang kami sudah bisa mengumumkan bahwa perusahaan akan keluar dari Rusia. Selama proses ini, prioritas kami adalah keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami," tulis Nokia di halaman resminya.

CEO Nokia, Pekka Lundmark, turut mengemukakan pendapatnya terkait alasan dibalik keluarnya Nokia dari Rusia.

Dalam sebuah wawancara,Pekka mengatakan bahwa sulit untuk melanjutkan bisnis di Rusia di tengah kondisi seperti ini.

Selain itu, Pekka lewat cuitannya Twitter juga berujar bahwa dirinya tidak melihat adanya peluangbisnis di Rusia ditengah situasi peperangan dengan Ukraina.

"Kami hanya tidak bisa melihat peluang untuk kami tetap berbisnis di Rusia," kata Pekka seperti dikutip dari cuitan di akun Twitternya.

Baca Juga: AS dan Inggris Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia oleh Rusia, NATO Siap Bertindak!

Perusahaan berjanji, selama proses penghentian operasional berlangsung, Nokia akan tetap memberikan bantuan untuk mendukung infrastruktur telekomunikasi pelanggannya.

Nokia mengatakan tengah mengajukan lisensi yang diperlukan untuk tetap bisa melayani pelanggan, meski sanksi tengah diberlakukan terhadap Rusia.

Sementara itu, Nokia sendiri di laman resminya menyebut bahwa mereka hanya memiliki persentase pangsa pasar di Rusia sebanyak 2 persen.

Maka dari itu,Nokia mengatakan bahwa keputusan ini tidak akan berdampak besar bagi perusahaan.

Untuk para pekerjayang terdampakkeputusan ini,nantinya beberapa dari mereka akan ditawari untuk bekerja di cabang lain. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto