Inilah Perbedaan Aksi Kriminal Klitih dan Begal, Jangan Sampai Salah!

Rabu, 06 April 2022 | 13:40
Gridmotor.id

Ilustrasi aksi pembegalan motor

Nextren.com - Dalam beberapa hari terakhir, publik Tanah Air dihebohkan dengan kasus klitih di Jogja yang memakan korban jiwa.

Remaja asal Kebumen bernama Dafa Adzin Albasith tewas diduga karena sabetan gir anggota klitih pada Senin (4/4/2022).

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada dini hari, tepatnya saat anak DPRD Kebumen itu dan teman-temannya hendak mencari makan sahur.

Akibat aksi kriminal tersebut, belum lama ini tagar #DIYDaruratKlitih di media sosial Twitter menjadi tren dan ramai diperbincangan warganet.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Daftar 20 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan, Korban Begal dan Tawuran Tidak Ditanggung Loh!

Ditengah kasus klitih di Jogja yang ramai diperbincangkan, seringkali orang-orang menganggap klitih sebagai tindakan pembegalan.

Padahal sejatinya, klitih dan begal adalah dua tindakan yang berebeda.

Walaupun pada intinya, keduanya sama-sama aksi kriminal dan melanggar hukum yang berlaku.

Nah kali ini, tim Nextren akan menjelaskan beda klitih dan begal, sehingga diharapkan sobat Nextren tidak akan salah lagi mengartikan dua tindakan tersebut.

Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.

Klitih merupakan kata yang berasal dari istilahklitah-klitihyang berarti berkeliling mondar-mandir, namun dalam arti positif.

Namun seiring berjalannya waktu, kata klitih mengalami perubahan konotasi dan merujuk ke hal negatif, bahkan tindak kriminal.

Ditinjau dari artinya di jaman sekarang, klitih merujuk ke tindak kekerasan jalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok pemuda.

Klitih dilakukan oleh kelompok pemuda untuk melukai musuh dari kelompok tersebut.

Tetapi baru-baru ini, pelaku klitih juga menyerang para pengendara atau pengguna jalanan secara acak.

Baca Juga: Cegah Kejahatan, Korea Selatan Pasang CCTV yang Ditanamkan AI

Menurut pakar, tidak jarang tindakan penyerangan yang dilakukan pelaku klitih di Jogja maupun sejumlah klitih-klitih lainmerupakan bagian seleksi masuk kelompok.

Nantinya, para calon anggota baru ditantang untuk membuat onar dengan melukai pengguna jalan.

Apabila aksi kriminalnya berhasil, maka pelaku akan diterima masuk kedalam kelompok klitih tersebut.

Sementara itu, seperti sudah disebutkan sebelumnya, aksi begal memiliki perbedaan dengan klitih.

Beda klitih dan begal paling terlihat dari motif atau tujuan pelaku melakukan aksi kriminalnya.

Begal lebih ke tujuan ekonomi, yaitu dengan merampas harta benda yang dimiliki korbannya secara paksa.

Para pelaku begal biasanya akan terlebih dahulu mengintimidasi korbannya untuk menyerahkan harta bendanya.

Pengguna jalan yang sedang berkendara seorang diri merupakan sasaran empuk para pelaku begal.

Baca Juga: DDPAI Z40 Dashcam, Perekam Perjalanan Mobil dengan Sensor Sony IMX335

Meskipun begitu, aksi klitih dan begal sama-sama merugikan masyarakat dan seringkali merenggut korban jiwa, seperti aksi klitih di Jogja baru-baru ini.

Maka dari itu, sebaiknya sobat Nextren lebih waspada dan awas ketika berkendara sendirian, terutama di malam hari. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto