Tak Terima Diplomatnya Diusir, Rusia Siapkan Balasan Lebih Kejam untuk Eropa

Rabu, 06 April 2022 | 14:30
CNN International

Dmitry Peshkov dan Vladimir Putin

Nextren.com -Awal pekan ini, negara-negara Eropa kompak melakukan pengusiran terhadap diplomat Rusia.

Sejak 4 April hingga hari ini (6/4), lebih dari 200 diplomat Rusia diusir dari negara-negara besar Eropa.

Adapun negara Eropa yang telah melakukan pengusiran terhadap diplomat Rusia meliputi Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Polandia, Slovakia, dll.

Baca Juga: Makin Panas! Polandia Bersedia Tampung Senjata Nuklir AS untuk Hadapi Ancaman Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberikan respon negatif terhadap pengusiran diplomat Rusia dari Eropa.

Dilansir dari Lethbridge News, Dmitry Peskov mengatakan bahwa pengusiran diplomat Rusia oleh negara-negara Eropa akan memperumit hubungan internasional.

"Kami memandang (pengusiran) secara negatif, kami memandang (pengusiran) dengan penyesalan. Ini adalah upaya penyempitan komunikasi diplomatik," ujar Peskov seperti dilansir dari Lethbridge News.

Baca Juga: AS Kirimkan 100 Drone Bunuh Diri 'Kamikaze' ke Ukraina, Ringan Tapi Mematikan!

Dalam pernyataannya, Peskov juga mengungkapkan bahwa pengusiran diplomat Rusia merupakan langkah picik yang dilakukan oleh Eropa.

Lantas, apa balasan Rusia terhadap negara-negara Eropa yang mengusir diplomatnya? Simak penjelasan di halaman berikutnya.

Peskov memastikan bahwa langkah picik Eropa tersebut akan mendapatkan balasan dari Kremlin.

Sayangnya, Peskov tak memberikan keterangan spesifik seputar langkah balasan yang akan ditempuh Rusia.

"Itu picik dan langkah yang akan memperumit komunikasi kita (Rusia-Eropa) yang dibutuhkan untuk mencari rekonsiliasi," sambung Peskov.

"Itu pasti akan mengarah pada langkah-langkah serangan balasan (dari Rusia)," pungkas Peshkov.

Baca Juga: Sebut Putin Sebagai Hitler, Eropa Kompak Usir Ratusan Diplomat Rusia

Alasan Pengusiran Diplomat Rusia

Pengusiran ini merupakan bagian dari aksi Eropa untuk melawan pengaruh-pengaruh negatif diplomat Rusia terhadap masyarakat Eropa.

Selain itu, Eropa menganggap bahwa kegiatan diplomat Rusia bertentangan dengan kepentingan keamanan mereka.

Eropa juga menyadari bahwa dialog dan perundingan dengan rezim Putin merupakan hal yang sia-sia.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto