GoTo Jadi 100 Perusahaan Paling Berpengaruh di 2022, Susul Apple dan Meta!

Jumat, 01 April 2022 | 16:33
Kompas

Ilustrasi logo GoTo

Nextren.com -Gojek dan Tokopedia resmi merger menjadi GoTo pada bulan Mei 2021 lalu.

Pasca merger, GoTo mendapat banyak perhatian internasional karena menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di Asia Tenggara.

Bahkan, baru-baru ini majalah Time memasukan GoTo sebagai 100 perusahaan paling berpengaruh di 2022.

GoTo disejajarkan dengan perusahaanteknologi raksasa dunia seperti Apple, Meta, Microsoft, dan IBM yang juga masuk menjadi 100 perusahaan paling berpengaruh di tahun 2022.

Baca Juga: Terkait Kontroversi GoTo, Gojek dan Tokopedia Akan Lawan Balik

Time mengatakan bahwa daftar tahunannya menyoroti bisnis yang mampu menghasilkan dampak luar biasa di seluruh dunia.

Daftar tersebut mengambil perusahaan-perusahaan dari banyak sektor termasuk teknologi, hiburan, transportasi, dll.

Nominasi perusahaan paling berpengaruh diperoleh dari jaringan editor dan koresponden yang expert dalam bidang industri.

Setiap perusahaan dievaluasi berdasarkan faktor-faktor seperti relevansi, dampak, inovasi, leadership, ambisi, dan kesuksesan.

Setelah itu, Time membuat daftar perusahaan yang dikatakan mampu membantu memetakan jalur penting untuk masa depan dunia.

Majalah Time memilih GoTo sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh di 2022 karena potensi yang dimiliki.

Time menuliskan bahwa GoTo Group merupakan "aplikasi super" dengan layanan yang lebgkap dan basis pengguna yang besar.

"GoTo Group, sebuah aplikasi super Indonesia dengan 100 juta pengguna yang menawarkan segalanya mulai dari ridehailing, belanja, hiburan, pembayaran, dan layanan keuangan," tulis majalah Time.

GoTo berhasil masuk sebagai perusahaan paling berpengaruh di 2022 berkat IPO USD 1,26 miliar yang direncanakan April ini.

IPO tersebut diharapkan memberi nilai perusahaan hampir USD 29 miliar.

GoTo
GoTo

Logo GoTo

Baca Juga: GoTo Dorong Digitalisasi UMKM Daerah, Klaim Permudah Proses Pemasaran

GoTo juga dinilai sebagai perusahaan potensional bagi investor yang ingin menunggangi gelombang ekonomi digital di Asia Tenggara yang berkembang pesat.

Berdasarkan perkiraan, ekonomi digital di Asia Tenggara sendiri akan berlipat ganda menjadi USD 360 miliar pada tahun 2025 mendatang.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya