Rusia Balas Ancam AS: Astronot Terlantar dan 500 Ton Stasiun Luar Angkasa Bisa Jatuh ke Bumi

Senin, 14 Maret 2022 | 21:19
ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS

Nextren.com - Serangan Rusia ke Ukraina membuat AS dan negara-negara NATO memberi sanksi berat kepada Rusia, terutama secara ekonomi.

Namun Rusia membalasnya satu persatu di bidang yang bisa mereka kuasai dan kendalikan, salah satunya stasiun ruang angkasa ISS.

Permusuhan Rusia dan Amerika Serikat sebagai imbas serangan militer ke Ukraina merembet sampai ke luar angkasa.

Astronot AS Mark Vande Hei yang bertugas di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) terancam tidak bisa pulang ke bumi, 30 Maret 2022, gara-gara tim penjemputnya mengancam tidak berangkat.

Tim penjemputnya adalah dua kosmonot Rusia yang naik pesawat Soyuz.

Baca Juga: AS Ajak China Bertemu di Roma, Ingin Adu Domba China-Rusia?

Kepala Roscosmos (badan antariksa Rusia), Dmitry Rogozyn, mengancam tidak menjemput astronot berusia 55 tahun itu.

Bahkan, seperti dikutip dari MailOnline, Rogozyn mengancam akan mengempaskan ISS ke bumi.

Tindakan itu dilakukan Rogozyn sebagai balasan atas sikap AS yang menentang aksi militer Rusia di Ukraina.

Rogozyn yang merupakan orang dekat Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ancaman itu melalui Twitter.

Rogozyn mengancam akan meninggalkan Vande seorang diri di ISS, lalu melepas bagian yang menjadi milik Rusia.

Kalau bagian itu dicopot, ISS terjun ke bumi.

Ancaman Rogozyn itu dilontarkan setelah Presiden AS Joe Biden mengancam akan memberikan sanksi untuk proyek luar angkasa Rusia.

"Kalian ingin menghancurkan kerja sama kita di ISS?

Kalau kalian menghalangi kerja sama dengan kami, siapa yang akan menyelamatkan ISS dari lepas orbit dan jatuh ke AS atau Eropa?" kata Rogozyn.

Baca Juga: 6 Kelemahan Robot Trading Menurut Pakar: Tidak Ada yang Sempurna

Rogozyn juga mengingatkan, bahwa sanksi ilegal akan mengakibatkan ISS yang seberat 500 ton itu jatuh ke negara-negara Barat.

"Negara-negara, khususnya yang dipimpin oleh anjing-anjing perang itu, harus memikirkan harga dari sanksi terhadap Roscosmos," katanya.

"Ancaman itu sungguh mengerikan. Pertama kali mendengarnya, saya terus menangis. Sangat mengganggu, yang kami lakukan hanya terus berdoa," kata Mary, ibu Vande Hei, yang anaknya telah berada di stasiun luar angkasa selama setahun.

Rencananya, putranya itu akan mendarat di Kazakhstan setelah berada di orbit selama 355 hari.

"Sangat memalukan, politisasi seperti ini. Sangat mengejutkan. Julie, istrinya, di Texas, sangat khawatir. Sungguh berat buat dia sekarang," tutur pensiunan guru dari Minneapolis, Minnesota itu.

Namun, harapan masih ada buat Vande Hei untuk pulang. Pengusaha Elon Musk menawarkan pesawatnya, SpaceX untuk menjemput astronot itu, bila Rusia tidak mau menjemput.

Nasa yang mengirim Vande Hei yakin astronot itu akan pulang sesuai rencana.(sas)

Kita tunggu saja, apakah yang terjadi di stasiun ruang angkasa ISS yang selama ini menjadi simbol kerjasama yang erat antara para ilmuwan AS dan Rusia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Beri Acaman ke Amerika, Mulai Ogah Jemput Astronot AS di Luar Angkasa hingga Jatuhkan ISS

Tag

Editor : Wahyu Subyanto