Nextren.com - Media sosial (medsos) telah menjadi salah satu aspek yang melekat di kehidupanorang banyak dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perkembangannya, seringkali media sosial melahirkan berbagai macam tren.
Terbaru,kata Uraa (Ураа) yang diucapkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin tengah menjadi tren di media sosial.
Baca Juga: Ini Alasan Putin Kuasai Pembangkit Nuklir di Ukraina, Inginkan Kekacauan?
Sebagaimana diketahui, perang Rusia-Ukraina tengah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.
Sejak saat itu, macam-macamhal yang terkait dengan perang Rusia vs Ukraina banyak bermunculan di internet, tidak terkecuali di media sosial.
Selain soal pemberitaan perang, jagad media sosial juga diramaikan dengan kemunculan kata Uraa.
Kata Uraa dituliskan oleh Netizen Tanah Air di sejumlah nama platform media sosial populer seperti Twitter, Instagram, maupun Facebook.
Jika diartikan dari bahasa Rusia, kata Uraa berarti Hore atau kata seru untuk meyatakan rasa gembira dan sebagainya.
Namun, dibalik kata Uraa yang sedang tren, tahukah kalian jika kata tersebut ternyata bukan berasal dari Rusia? Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.
Usut punya usut, ternyata Uraamerupakan bahasa serapan yang berasal dari negara lain.
Melansir dari informasi resmi di laman Wikipedia, kata Uraa awalnya berasal dari bahasa Mongolia yakni "hurray".
"Hurray" memiliki arti untuk bergerak atau untuk menyerang, yang mana merupakan bagian dalam istilah perang.
Kata tersebut sudah berkembang sejak abad Pertengahan, yakni abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi.
Baca Juga: Rusia Bersedia Hentikan Serangan ke Ukraina dengan Syarat Ini
Kemudian, kata "hurray" diadaptasi oleh angkatan perang Uni Soviet sebagai salah satu semboyan mereka dalam peperangan.
Terlebih saat Perang Dunia 2 berkecamuk, militer Uni Soviet seringkali mengucapkan kata Uraa untuk mengobarkan semangat perang.
Bahkan hingga berlangsungnya perang melawan Ukraina saat ini, militer Rusia dan Presiden Vladimir Putin hampir selalu mengucapkan kata Uraa.
Bisa dibilang, kata Uraa serupa dengan kata Merdeka yang menjadi semboyan utama rakyat Indonesia untuk membakar semangat juang.
Kedepannya, bukan tidak mungkin kata Uraa akan semakin sering terdengar publik jika perang Rusia-Ukraina tidak kunjung usai. (*)