Bom Terlarang 'Cluster Munitions' Meledak di RS Ukraina, Isinya Ratusan Bom Kecil!

Selasa, 01 Maret 2022 | 18:30
NDTV

Ilustrasi pengeboman bangunan di Ukraina

Nextren.com -Invasi Rusia ke wilayah Ukraina masih terus berlangsung hingga hari ini (1/3).

Rusia mengerahkan banyak sumber daya manusia dan teknologi persenjataan untuk menaklukan kota-kota besar di Ukraina.

Laporan terbaru dari organisasi HAM internasional Human Rights Watch (HRW) mengungkapkan bahwa Rusia juga menggunakan senjata terlarang dalam invasinya.

Melansir dari situs resmi HRW, sebuah rudal balistik Rusia yang membawa bom 'cluster munitions' menghantam sebuah rumah sakit di Vuhledar, sebuah kota di wilayah Donetsk, Ukraina.

Human Rights Watch mengatakan pengeboman sadis tersebut terjadi pada 24 Februari 2022.

Serangan tersebut menewaskan 4 warga sipil dan melukain 10 warga Ukraina.

Tak hanya itu, fasilitas kesehatan di rumah sakit seperti bangunan, ambulans, dan kendaraan sipil rusak parah akibat bom tersebut.

Baca Juga: Canggihnya Drone Bayraktar TB2 di Ukraina, Sukses Hancurkan Tank Rusia

Laporan dari Human Rights Watch ini berdasarkan wawancara dengan pihak Rumah Sakit di Vuhledar.

Pihak Rumah Sakit memberikan foto sisa senjata rudal balistik Toschka yang digunakan oleh Rusia.

Rudal balistik Toschka yang digunakan adalah seri 9M79 dengan gugus 9N123.

Senjata tersebut masuk ke dalam jenis bom cluster munitions yang dilarang digunakan dalam perang.

Foto berikut merupakan tampilan ujung atau hidung dari bom cluster munitions 9N123 yang diledakan di Ukraina.

Human Rights Watch
Human Rights Watch

Ujung dari bom cluster munition 9N123

Baca Juga: Terpaksa Terbang Memutar Akibat Dilarang 36 Negara, Rusia Balas Blokir Penerbangan Dari 36 Negara

Bom berjenis cluster munitions dilarang penggunaanya oleh sebuah perjanjian internasional.

Pasalnya, bom tersebut memiliki efek meluas tanpa pandang bulu dan berbahaya bagi warga sipil.

Bom cluster munitions biasanya meledak di udara dan mengirimkan puluhan hingga ratusan bom kecil di atas area seukuran lapangan bola.

Bom kecil ini terkadang gagal meledak dan berada di daratan sebagai ranjau darat.

Hal ini sangat berbahaya bagi warga sipil khususnya kalangan anak-anak yang kerap penasaran dalam melihat benda-benda asing.

Baca Juga: Bom Termobarik Dibawa Rusia ke Ukraina, Hisap Oksigen Sekitarnya Dengan Efek Mengerikan

Melansir dari situs HRW, Rusia dan Ukraina bukanlah negara yang menyetujui pelarangan bom cluster munitions.

Kendati demikian, penggunaan bom tersebut tetap melanggar hukum perang karena membahayakan warga sipil.

Bagaimana pendapat sobat Nextren terkait penggunaan bom cluster munitions di perang Rusia-Ukraina ini? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya!

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya