Bom Termobarik Dibawa Rusia ke Ukraina, Hisap Oksigen Sekitarnya Dengan Efek Mengerikan

Senin, 28 Februari 2022 | 21:47
(TASS/VALERY SHARIFULIN via THE GUARDIAN)

Bom termobarik, salah satu senjata paling mematikan Rusia, saat parade militer di Moskwa.

Nextren.com - Serangan Rusia ke Ukraina makin meningkat eskalasinya, baik jumlah tentara maupun senjatanya.

Kabar terbaru, Rusia juga membawa bom termobarik, salah satu senjata Rusia yang paling ditakuti dunia.

Dalam video rekaman kru CNN, dilansir The Guardian (27/2/2022), Rusia terlihat mengangkut sistem pelontar TOS-1 yang berat menuju perbatasan Ukraina, Sabtu (26/2/2022).

Di postingan Twitter, ada juga video yang menyebut TOS-1A pembawa senjata termobarik sedang melintas di Tokmak, Ukraina selatan.

TOS-1 memiliki julukan Buratino, Pinokio versi Rusia, karena bentuk hidungnya yang besar.

Baca Juga: Ini Bahaya Senjata Nuklir Rusia 'Satan 2', Bisa Lenyapkan Satu Negara!

Sistem peluncur gandanya dipasang pada sasis tank T-72, yang mampu menembakkan roket termobarik menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan bersuhu tinggi.

Pertama kali, TOS-1 kali dipakai Soviet di Afghanistan, lalu dipakai dalam perang di Suriah.

Saat pasukan Rusia dan sekutu pemberontak telah menggunakan sistem roket berpeluncur ganda BM-21 Grad di timur dan selatan Ukraina, bom termobarik ini digunakan.

Bom termobarik juga tampak dikerahkan di sekitar Kharkiv, lokasi munculnya foto-foto BM-21 yang hancur dan tewasnya seorang tentara Rusia.

Apaitu bom termobarik?

Bom termobarik terdiri dari berbagai ukuran, mulai sebesar granat berpeluncur roket untuk pertempuran jarak dekat, hingga versi besar yang dapat digunakan dari pesawat, seperti dilansir ABC Australia pada Minggu (27/2/2022).

Senjata termobarik--juga dikenal sebagai bom udara, bom bahan bakar, dan bim vakum--jauh lebih kuat daripada bahan peledak konvensional.

Waktu pembakarannya lebih lama, sehingga meningkatkan kapasitas perusaknya.

Bom termobarik ini tidak menggunakan amunisi konvensional, tapi diisi bahan peledak bertekanan tinggi bersuhu tinggi sehingga biasa disebut bom vakum.

Sebuah bom vakum akan menyerap oksigen banyak dari udara sekitarnya, sehingga menjadi ledakan yang kuat dengan gelombang tekanan besar, dengan daya rusak yang menghancurkan.

Baca Juga: Hacker Anonymous Lancarkan Serangan Siber ke Rusia, Kremlin Lumpuh!

Karena itu penggunaan bom termobarik yang mematikan ini banyak ditentang sejumlah pihak karena daya hancurnya yang kuat.

Laporan Human Rights Watch, senjata termobarik pernah digunakan di Chechnya dan dampaknya sangat mengerikan.

Lalu kapan Rusia akan memakai bom termobarik itu?

Dari sifat ledakannya, bom termobarik efektif di area terbuka serta ruang terbatas seperti bunker, gua, dan area perkotaan.

Saat ini perang Rusia vs Ukraina terjadi di perkotaan, sehingga ada kemungkinan bom termobarik itu digunakan.

Bom termobarik ini ternyata bukan merupakan senjata Rusia yang baru.

Teryata ide pembuatan bom termobarik ini sudah ada sejak Perang Dunia II, tetapi baru beberapa waktu kemudian dikerahkan.

Bom termobarik juga pernah dipakai pasukan Amerika di Perang Vietnam, karena lebih efektif daripada bom napalm untuk membabat hutan, yang nantinya untuk mendaratkan helikopter.

Di Afghanistan, setelah insiden 9/11 saat memburu Osama bin Laden di gua-gua wilayah pegunungan Tora Bora, senjata termobarik juga sempat dipakai AS .

Sedangkan Rusia pernah menggunakan bom termobarik dalam konflik Chechnya lebih dari 20 tahun lalu.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto