Nextren.com - Perang Rusia vs Ukraina sedang berkecamuk sejak empathari yang lalu (24/2/2022).
Kedua negara saling berlomba-lomba memamerkan kecanggihan teknologi untuk saling mengalahkan satu sama lain.
Rusia dengan kekuatan armada tempur serta teknologi modernnya bisa dibilang lebih unggul dibanding militer Ukraina.
Terlebih menurut laporan dari berbagai macam sumber, Rusia memiliki banyak senjata nuklir yang siap diledakkan kapanpun.
Baca Juga: NATO Kerahkan Pasukan Respons Cepat ke Ukraina: Darat, Udara, Maritim dan Operasi Khusus
Setelah berlangsung selama berhari-hari, Rusia masih belum memperlihatkan kekuatan senjata nuklir yang mereka miliki.
Tapi pada hari Minggu (27/2/2022), BBC melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan senjata nuklirnya untuk bersiaga dalam status tertinggi.
Hal ini dilakukan Putinkarena merasa kecewa dengan pendapat agresif yang dilontarkan para petinggi organisasi NATO terkait kondisi perang Rusia-Ukraina.
Menilik dahsyatnya senjata nuklir yang dimiliki Rusia, tentunya perintah Putin ini merupakan suatu sinyal bahaya, terutama bagi NATO dan Ukraina.
Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.
Rusia sendiri diperkirakan memiliki sekitar 6800 senjata nuklir, lebih banyak dibanding Amerika Serikatdengan 6185 senjata nuklir.
Dari banyaknya senjata nuklir milik Rusia, satu yang disebut-sebut paling berbahaya adalah RS-28 Sarmat atauNATO menyebutnya sebagai Satan 2.
Kemampuan Satan 2
Melansir dari situschronicle.ng, Satan 2 adalah sebuah rudal balistik antar benua (ICBM) yang dikembangkan oleh Makeyev Rocket Design Bureausejak 2009.
Merupakan penerus dari RS-36 atau biasa disebut rudal Satan,Satan 2 dapat membawa banyak muatan dengan berat maksimal mencapai sekitar 10 ton.
Satan 2 dapat diisi berbagai macam muatan, mulai dari rudal balistik sampai bahan-bahan nuklir.
Baca Juga: Intip Kecanggihan Rudal Stinger Ukraina, Bikin Pesawat Rusia Ketar Ketir!
Lebih lanjut, Satan 2 juga didesain untuk melumpuhkan berbagai jenis senjata anti-rudal.
Selain itu, rudal Satan 2 dilaporkan memiliki fase peluncuran yang pendek, sehingga memperkecil peluang radar infrared atau satelit untuk mendeteksi pergerakannya.
Newsweek.com menyebut, jika Satan 2 diisi penuh oleh muatan nuklir maka ledakannya berpotensi melenyapkan satu daerah Texas atau bahkan satu negara Prancis.
Masih Belum Beroperasi Secara Resmi
Sejak diumumkan secara resmi oleh Vladimir Putin di tahun 2018, rudal Satan 2 belum beroperasi resmi sampai saat ini.
Rusia belum pernah menggunakan Satan 2 dalam kondisi apapun hingga detik ini.
Meskipun begitu, rudal Satan 2 sudah melalui berbagai macam uji coba oleh pihak militer Rusia.
Rudal anyar ini disebut-sebut sudah lolos tahap uji coba dan siap diluncurkan kapanpun dan dimanapun.
Melihatmandat terakhir dari Vladimir Putin untuk menyiagakan pasukan senjata nuklir, bukan tidak mungkin rudal Satan 2 akan beroperasi secara resmi untuk pertama kalinya di tahun 2022.
Walaupun tentunya banyak pihak berharap agar hal tersebut tidak terjadi.
Alasannya karena peluncuran Satan 2 atau senjata nuklir lainnya oleh Rusia berpotensi memicu pecahnya perang dunia 3. (*)
Baca Juga: Alasan Serangan Rusia, Gara-gara Ukraina Diajak Gabung ke NATO?