Kreator PlayStation Sebut Headset VR Bisa Membatasi Interaksi Sosial

Sabtu, 22 Januari 2022 | 12:00
Pixabay

Ilustrasi Headset VR

Nextren.com - Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi Virtual Reality (VR) telah berkembang pesat.

Berbagai macam perangkat yang berbasis VR sudah dikembangkan oleh banyak perusahaan.

Salah satu perangkat VR yang saat ini berkembang cukup pesat adalah Headset VR.

Diantara banyak produsen Headset VR, Facebook atau kini bernama Meta menjadi yang paling gencar mempromosikan produk mereka.

Headset VR milik Meta yang bernama Oculus Quest pertama kali dirilis di tahun 2019.

Sampai saat ini,Oculus Quest sudah memiliki dua generasi, yang manaOculus Quest generasi terbaru dirilis di bulan Oktober 2020.

Melalui peluncuranOculus Quest, Meta ingin sekaligus memperkenalkan kehidupan di dunia digital atau yang disebut Metaverse.

Namun baru-baru ini, kreator PlayStationKen Kutaragi memberikan kritik pedas terhadap permainan video game yang menggunakan Oculus Quest, bahkan menyebutnya menyebalkan.

Mengapa Ken Kutaragi bisa beropini seperti itu? Selengkapnya di halaman berikutnya.

Baca Juga: Karyawan Bosan Dengan Meeting Online, Headset VR Diprediksi Bakal Jadi Solusi

Melansir dariGameRant, Ken menyebutOculus Quest maupun Headset VR menyebalkan karena perangkat tersebut membatasi interaksi sosial pengguna.

Menurutnya, interaksi dan koneksi dengan dunia nyata tetap dipelukan oleh orang-orang.

Hal tersebut berpotensi berkurang karena Headset VR akan membuat penggunanya merasa nyaman di dunia digital.

Walaupun sejatinya orang-orang tetap terkoneksi lewat avatar di dunia virtual, tapi Ken menyebut tetap bakal ada batasan realitas.

Lebih lanjut, Ken memberikan contoh kasus remaja Jepang yang dalam beberapa tahun terakhir lebih memilih mengurung diri di rumah.

Bahkan, sebagian besar diantaranya menolak untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya.

Ken berujar, dengan fenomena menjamurnya Headset VR di jaman sekarang, apa yang dialami oleh remaja Jepang berpotensi terjadi di seluruh dunia.

Ken berkata, bukan tidak mungkin para remaja di dunia akan lebih nyaman berinteraksi dan bermain game di dunia virtual ketimbang hidup di dunia nyata.

Kalau menurut sobat Nextren, bagaimana? Apakah pendapat Ken Kutaragi soal dampak buruk Headset VR akan terjadi?

Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya. (*)

Baca Juga: Lenovo Siap Hadirkan Headset VR untuk Perbaiki Citra Gamingnya di 2020

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya