Karyawan Bosan Dengan Meeting Online, Headset VR Diprediksi Bakal Jadi Solusi

Jumat, 27 November 2020 | 11:00
stambol.com

Hak paten headset VR/AR Apple telah diterbitkan dan diketahui memiliki beragam sensor

Nextren.com - Sistem kerja jarak jauh atau WFH sudah dirasakan hampir satu tahun.

Kendati demikian, saat ini kasus penyebaran pandemi disebut-sebut mengalami kenaikan lagi.

Melansir data dari situs Google, sudah ada sekitar 60 juta orang yang terjangkit virus corona di seluruh dunia.

Dengan begitu, para karyawan nampaknya harus bekerja dengan sistem yang sekarang lebih lama lagi.

Baca Juga: Lenovo Siap Hadirkan Headset VR untuk Perbaiki Citra Gamingnya di 2020

Penelitian pun memang menunjukkan bahwa kebanyakan pegawai masih belum siap untuk kembali ke tempat kerja.

Tapi masalahnya, mereka mengaku mulai merasakan kelelahan yang dikarenakan jumlah waktu yang dihabiskan untuk melakukan konferensi video.

Hasil penelitian dari produsen platform VR HTC Vive pun menyebutkan kalau ada 36 persen pegawai yang mengaku lelah setelah harus berjam-jam meeting online.

Namun ada sebuah temuan menarik, dimana 58 persen orang pegawai mengaku terbuka untuk menggunakan teknologi baru pada aktivitas kerjanya.

Dengan begitu, keberadaan headset realitas virtual (VR) dikatakan bisa menjadi solusi bagi masalah tersebut.

Baca Juga: Ini Dia Tempat Main PS Gratis Di Indonesia, Bisa Main PlayStation VR dan Game-game Terbaru

Baca Juga: Oppo Luncurkan Aplikasi Be A Greater You Bersama Disney Pixar

Keterlibatan VR diklaim bisa memberikan fleksibilitas untuk bekerja dari lokasi mana pun sambil tetap mempertahankan interaksi layaknya di kantor secara langsung.

"Penelitian kami membuktikan bahwa VR dibutuhkan, karena ini memecahkan masalah utama," jelas Manajer Umum HTC EMEA, Graham Wheeler, dikutip dari TechRadar.

Baca Juga: Bos PlayStation Anggap Virtual Reality Tak Begitu Berarti di Tahun Depan

Ia pun menjelaskan bahwa pengembangan headset dan software dari VR saat ini pun dinilai sudah bisa melakukan interaksi yang lebih alami.

Selain untuk bekerja, kegiatan lain seperti pendidikan, pelatihan, dan lainnya pun akan bisa menggunakan teknologi ini.

Tampilan realitas dari VR diklaim oleh Wheeler sebagai kemampuan teknologi dalam menyatukan orang secara online dengan lebih efektif.

62 Persen Karyawan Google Bosan WFH

Dengan adanya kabar terbaru ini mengingatkan kita kepada kondisi yang sedang dihadapi Google.

Baca Juga: Tahun 2020, Bagaimana Nasib Perangkat VR untuk Gaming Mobile?

Kala itu data internal perusahaan menyebut bahwa 62 persen pegawainya ingin kembali ke kantor.

Sundar Pichai, selaku CEO Google pun mengatakan akan mengubah cara kerja karyawannya.

Baca Juga: Bos Microsoft Malah Sebut WFH Bikin Rugi, Rapat Virtual Hanya Transaksional

Skema Hybrid pun mungkin saja akan berjalan sesuai dengan keinginan karyawan Google.

Jadi setidaknya perusahaan tetap memberikan ruang interaksi secara langsung bagi para pegawai namun tetap dalam pengawasan ketat.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto