Dell Kenalkan Concept Luna, Laptop Lebih Eco Friendly & Mudah Diservis

Jumat, 17 Desember 2021 | 20:30
bagus

Laptop Dell dengan concept Luna

Nextren.com - Pada Rabu (15/12) Dell mengadakan acara Dell Technologies CES 2022 Media Webcast untuk memperkenalkan konsep berkelanjutan (sustainability) yang disebut sebagai Concept Luna.

Melalui konsep ini Dell berupaya untuk mempercepat ekonomi sirkular dan meraih target nol emisi gas rumah kaca.

Concept Luna adalah proof-of-concept yang dikembangkan bersama dengan Intel dan mengeksplorasi ide-ide desain revolusioner untuk membuat berbagai komponen PC bisa dengan cepat didapatkan, diganti, dan digunakan kembali.

Hal ini memungkinkan dell membuat komponen komputer yang ramah lingkungan untuk bisa digunakan kembali dan mengurangi jejak karbon.

Baca Juga: Spesifikasi Laptop Gaming Dell G15 Series yang Rilis di Indonesia

Baca Juga: Dell Rilis Laptop Gaming Alienware m15 R6 dan R5 Ryzen di Indonesia

Konsep Luna diperkirakan bisa mengurangi jejak karbon mencapai 50 persen dari produk-produj Dell.

“Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang krisis iklim, limbah elektronik, dan kendala sumber daya, pertanyaan kita adalah bagaimana kita dapat mendorong penggunaan kembali (reuse) dan dapat mengurangi jejak karbon produk-produk Dell secara signifikan,” kata Glen Robson, Chief Technology Officer, Client Solutions Group.

Dell menjelaskan kalau mereka selalu mencari cara untuk meningkatkan efisiensi energi daya dan pendinginan yang lebih baik, dan menggunakan material dengan jejak karbon yang lebih kecil.

Misalkan, Dell menggunakan motherboard yang lebih kecil yang berdampak pada konsumsi daya yang lebih kecil, jejak karbon 50 persen lebih sedikit, dan jumlah komponen yang 20 persen lebih kecil.

Dell juga mengubah tata letak di dalam komputer dengan memindahkan motherboard lebih ke dekat area permukaan yang membuatnya lebih mudah terpapar angin dan dinstribusi panas yang lebih baik.

Desain seperti ini juga memiliki dampak pada peningkatan tingkat efisiensi baterai yang kuat untuk penggunaan sehari-hari.

Bagus

Dalam Concept Luna, Dell merombak layout dan susunan di dalam laptop

Baca Juga: Riset Dell Sebut Banyak Perusahaan Indonesia Kesulitan Digitalisasi, Kenapa?

Sedangkan padabahanalumunium, Dell menggunakan proses yang ditenagai oleh air yang lebih hemat energi dan sedikit limbah.

Tidak berhenti pada komponen dan desain, Dell juga mengupayakan konsep reuse, repair, dan recreating untuk mendorong keberlanjutan atau sustainability.

Hal ini terwujud dari pengurangan jumlah baut hingga 10 kali lipat yang berpengaruh pada lebih singkatnya waktu repasi.

Bagus

Jumlah batu yang lebih sedikit dalam conrcept luna Dell

Konstruksi palm rest juga dirancang oleh Dell untuk memudahkan reparasi dan penggunaan kembali.

Lalu satu hal lagi yang menjadi concern pengguna, mekanisme keyboard dirancang agar mudah untuk dibersihkan dan didaur ulang.

Sektor baterai juga memperhatikan keberlanjutan dengan deep-cycle cell canggih yang digunakan memungkinkan pengisian daya yang panjang sehingga baterai dapat digunakan selama bertahun-tahun.

Dan yang terakhir, Dell juga menggunakan bahan ramah lingkungan untuk PCB seperti dengan serat rami (flax) sebagai papan dasarnya dan polimer yang larut dalam air sebagai lem.

Penggunaan bahan yang ramah lingkungan ini juga membuat komponen lebih mudah untuk didaur ulang nantinya.

Bagus

Baterai dalam Concept Luna Dell

Baca Juga: Dell Resmi Merilis Laptop Gaming Alienware M15 R5, Kembali ke AMD!

Semua langkah ini membuktikan langkah Dell untuk memperjuangkan tujuan perusahaan yang berkelanjutan atau sustain dalam menjaga lingkungan.

Konsep Luna ini untuk selanjutnya akan diterapkan dalam produk-produk Dell kedepannya serta terus mengembangkan upaya lain untuk produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Ide Concept Luna dan berbagai pengembangan di masa depan, serta upaya-upaya lain yang kami lakukan dimaksudkan untuk terus mengembangkan kepemimpinan ekonomi sirkular yang telah ada di seluruh portofolio produk Dell saat ini untuk memeriksa, memeriksa ulang, dan mempertimbangkan kembali setiap langkah dari siklus hidup produk, sehingga kami bisa menghasilkan produk-produk yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan,” tutup Robson.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto