Proyek Bandung dan Melbourne, SPARK Deakin University Ajak Inovasi Digital Isu Sosial

Selasa, 14 Desember 2021 | 10:36
PoreBlock

PoreBlock, salah satu pemenang Melbourne-Bandung Innovation Series

Nextren.com - Semangat kewirausahaan terus digaungkan oleh semua pihak, terutama terkait inovasi digital untuk memberikan solusi kepada masyarakat.

Deakin University dari Australia, melalui program kewirausahaan SPARK Deakin, menjalin kolaborasi dengan Kota Bandung dan Melbourne.

Tujuannya untuk mengajak para wirausaha dalam menggagas inovasi digital yang dapat mengatasi isu-isu sosial di kedua kota tersebut.

Program bernama “Melbourne-Bandung Innovation Series” ini bermula dari proyek awal yang melibatkan ekosistem kewirausahaan di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB di Bandung di awal tahun ini.

Karena kedekatan hubungan antara Kota Bandung dan Melbourne dalam hal inovasi digital dan ekonomi kreatif, mereka berupaya mewujudkan solusi digital untuk menanggulangi dampak dari pandemi Covid-19 secara efektif.

Baca Juga: Inilah 15 Startup Terpilih di Program Startup Studio Indonesia Batch 3

Secara karakter kota, Bandung dan Melbourne memiliki banyak kesamaan. Keduanya menjadi tuan rumah dari beberapa universitas terbaik dengan ekosistem inovator dan entrepreneur yang tangkas, sehingga tangguh beradaptasi dalam menghadapi perubahan selama pandemi.

Lewat program Deakin University ini, diharapkan akan tercipta kekuatan inovasi bersama, dialog, serta berbagi-ilmu (knowledge-sharing) antara para pengusaha, pelaku industri startup, hingga universitas.

Para peserta “Melbourne-Bandung Innovation Series” ini memberikan gagasan inovasi digital dalam menyelesaikan empat topik sosial utama, yaitu: - Kewirausahaan Inklusif (mengurangi kesenjangan akses terhadap sumber daya dan memperbesar peluang kewirausahaan untuk semua orang); - Inovasi Tangguh (solusi untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan mempertahankan kota-kota yang ada dalam menghadapi bencana alam dan perubahan iklim), - Pendekatan Kreatif untuk Pariwisata (cara menarik para turis dan menawarkan pengalaman wisata baru untuk membangkitkan pariwisata pasca-pandemi), - Inovasi Kesehatan Masyarakat (menggunakan inovasi dari pandemi untuk mengatasi tantangan sistem kesehatan masyarakat di masa depan).

Lewat program SPARK Deakin, beberapa kompetisi kewirausahaan sosial sebelumnya telah diadakan. Hal itu menjadi dukungan bagi mahasiswa dan staff Deakin University, dalam perjalanan mereka menjadi wirausaha.

Tahun ini kompetisi internasional antara Indonesia dan Australia pertama kali diadakan.

SPARK Deakin adalah program kewirausahaan Deakin University di Australia, untuk membantu semua mahasiswa, staf, dan alumni Universitas Deakin membangun hubungan dengan komunitas wirausaha di luar Deakin, serta mengubah ide inovatif mereka menjadi bisnis.

"Program ‘Melbourne-Bandung Innovation Series’ ini dirancang untuk mendorong pengembangan pola pikir global, meningkatkan pemahaman peserta tentang ekosistem startup; serta memungkinkan mereka untuk menangkap peluang dan membangun basis pengetahuan dalam berinovasi dan beradaptasi dengan konteks pasar yang berbeda-beda,” ungkap Svetha Venkatesh, SPARK Deakin Founder & Program Sponsor, dalam keterangannya kepada Nextren.

Baca Juga: Program Grab Ventures Velocity x Sebrani Wira: 6 Startup Lulus, 3 Raih Pendanaan

Kompetisi gagasan inovasi ini akan berjalan setiap tiga bulan dalam periode satu tahun. Dewan juri berasal dari para ahli dan praktisi yang berbasis di Melbourne atau Bandung.

Masing-masing juri mewakili bidang yang berhubungan dengan ekosistem startup, ekonomi dan inovasi digital, serta kemitraan ekonomi Australia-Indonesia: - Poppy Trewhella selaku Director of Programs and Partnerships - Startup Victoria, Biondi Sima selaku Digital Government Consultant the World Bank, - Rebecca Hall selaku Commissioner for Victoria to Southeast Asia - Global Victoria.

Setelah melalui proses seleksi ketat, terdapat total 4 startup dari Bandung dan Melbourne yang terpilih menjadi pemenang.

Para pemenang tersebut adalah sebagai berikut :

  1. MUVi (Melbourne) yang bergerak pada riset media dan kesehatan publik
  2. PoreBlock (Bandung) yang melakukan terobosan industri bahan bangunan, terutama dalam hal paving block berpori untuk mengurangi resiko banjir
  3. Culture Academy (Bandung) sebagai platform pemberdayaan keterampilan bagi UMKM di Indonesia
  4. POPS4Public (Melbourne) menyediakan akses lebih besar kepada pengguna terhadap privately owned public spaces atau ruang publik milik privat.
Para pemenang di masing-masing kategori merasa bangga, terutama karena ide-ide inovatif mereka mendapatkan respon positif dari juri.

Baca Juga: Petinggi Grab Indonesia Bagikan Upayanya Agar Startup Bisa Dikenal se Asia Tenggara

Deakin
Deakin

peserta Melbourne-Bandung Innovation Series

Mereka merasa semakin termotivasi, karena memenangkan kategori sebagai startup yang paling berdampak adalah tanda bahwa para juri percaya dengan upaya mereka.

"Kami pun terdorong untuk melanjutkan dan mengimplementasikan karya ini agar bisa berkontribusi menyelesaikan permasalahan banjir,” ungkap Anisa Azizah, CEO dari PoreBlock.

Pemenang lainnya, MUVi, Culture Academy, serta POPS4Public juga merasa bangga. Bahkan, POPS4Public mendapatkan tawaran partisipasi dalam pendanaan tahap awal.

“Dengan adanya Innovation Series yang membahas tentang tantangan-tantangan sosial riil di setiap kota, kami mendapatkan kesempatan untuk berkenalan langsung dengan jajaran pemerintah lokal."

"Memperkenalkan ide baru memang adalah tantangan tersendiri, tapi acara ini menjadi langkah awal yang baik untuk pengembangan lebih lanjut di masa mendatang,” ujar Mohammad Mohammadi, Founder dari POPS4Public.

MUVi berharap bisa mendapatkan kesempatan lebih jauh untuk membuat koneksi lebih luas dengan pemangku kepentingan di Australia dan Indonesia setelah memenangkan kompetisi ini.

Menurut Murray McDonald, direktur MUVi, workshop yang didapatkan dalam Innovation Series sangat berguna untuk persiapan pitching.

Ke depannya, Murray berharap ada lebih banyak kesempatan untuk berkenalan atau mendalami sesi networking, untuk saling sharing dengan startup-startup partisipan yang lain.

Baca Juga: Tips Ilham Habibie Bagi Talenta Digital Agar Berkembang Saat Ini

Hendriyansyah, CEO dan Founder dari Culture Academy juga berharap bisa berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Melbourne, dan juga berencana melanjutkan ekspansi ke kota-kota seperti Bandung dan Melbourne untuk membantu pengembangan para UMKM di Indonesia dan Australia.

Untuk meningkatkan networking dan komunikasi peserta agar terus berlanjut dalam dan di luar sesi, Deakin University akan meluncurkan portal kolaborasi bisnis khusus yang dapat diikuti oleh setiap peserta, agar mereka bisa terus melanjutkan koneksi, kolaborasi, dan saling berbagi pengetahuan.

Menyusul kesuksesan dari Melbourne-Bandung Innovation Series 2021, SPARK Deakin berkolaborasi dengan Kota Melbourne dan berbagai mitra di Bandung termasuk The Greater Hub Incubator di Institut Teknologi Bandung, berencana kembali menghadirkan Seri Inovasi Melbourne-Bandung Versi 2.0 pada tahun 2022.

Fokus seri kedua nanti adalah pada Pemulihan COVID di Melbourne dan Bandung, dengan fokus mengeksplorasi solusi inovatif dan kreatif untuk merevitalisasi sektor-sektor tertentu yang terkena dampak pandemi terbesar, seperti sektor perhotelan; ritel; bidang pendidikan dan bidang seni dan budaya pertunjukan.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto