Nextren.com - Tantangan terbesar agar pengguna kendaraan listrik makin luas, adalah proses isi ulang (charging) yang masih sangat lama.
Jika di rumah pribadi yang memiliki daya listrik terbatas, charging kendaraan listrik perlu waktu semalaman agar terisi penuh.
Bagi kita yang sudah sangat terbiasa dengan pengisian bahan bakar premium dalam hitungan detik di SPBU, hal tentu sangat merepotkan.
Kini terobosan baru dihadirkan oleh MAHLE Powertrains dan Allotrope Energy, yang baru saja menghadirkan teknologi baterai listrik baru yang benar-benar dapat merevolusi pasar skuter listrik.
Baca Juga: Harga Motor Listrik Smoot Lebih Terjangkau, Pakai Baterai Sistem Sewa
Teknologi temuan mereka bisa mengisi ulang baterai lithium-karbon baru dengan sangat cepat, dalam waktu kurang dari 90 detik!
Teknologi charging terbaru mereka dirancang sangat mempertimbangkan jaringan distribusi perkotaan.
Konsep mereka terbilang sangat berkelanjutan karena tidak memerlukan logam tanah jarang, bisa didaur ulang sepenuhnya, dan tidak rentan terhadap kebocoran yang biasa timbul dalam pengisian cepat berulang kali.
Dilansir dari Visordown (6/10), teknologi ini sedang dalam tahap pengembangan untuk skuter ringan yang dipakai mengantarkan makanan.
Meski terlihat remeh, namun pikirkan bahwa ini adalah titik awal untuk sebuah teknologi baru, yang tentu bisa ditingkatkan skalanya seiring waktu, misalnya untuk mobil listrik.
Teknologi baterai ini memang dirancang bagi pengguna sepeda motor listrik yang tinggal di perkotaan.
Tujuannya agar mereka lebih mudah bepergian karena tak perlu menunggu lama sampai baterai penuh.
Masalah jarak yang bisa dicapai adalah masalah utama yang dikhawatirkan dari sepeda motor listrik.
Baca Juga: Ngobrol Nyaman Saat Boncengan di Motor dengan IT Intercom Bluetooth Headset
Kekhawatiran baterai akan segera habis sedangkan mengisi ulang perlu waktu sangat lama, menjadi penghalang utama untuk adopsi kendaraan listrik.
"Tetapi jika baterai dapat diisi secepat saat mengisi bahan bakar biasa (premium), maka sebagian besar kekhawatiran itu hilang," kata Dr Mike Bassett, Kepala Research dan MAHLE Powertrain.
Bagaimana cara kerja teknologi baterai listrik ini?
Menurut MAHLE, mereka telah menggabungkan teknologi dari baterai lithium-ion tradisional dan superkapasitor.
Superkapasitor ini adalah anoda tipe baterai tingkat tinggi dari baterai lithium-ion, dengan katoda dari superkapasitor, yang dipisahkan oleh elektrolit organik.
Teknologi ini mampu menghasilkan baterai yang bisa diisi ulang dari listrik 20kW hanya dalam waktu kurang dari 90 detik.
Selain itu, katoda bergaya kapasitor tersebut memungkinkan masa pakai lebih dari 100.000 kali isi ulang.
Sebagai perbandingan, baterai lithium-ion 500 Wh konvensional, saat ini perlu waktu 30 menit untuk diisi ulang hingga penuh.
Mahle mengklaim bahwa teknologi baterai baru ini tidak mengalami penurunan kapasitas akibat suhu tinggi, seperti yang dialami oleh baterai lithium konvensional.
Baca Juga: Bos Gojek Bocorkan Rencana Pengadaan Kendaraan Listrik di Tahun 2030
Jika pengisian ulang selama 90 detik bisa dilakukan, maka artinya setara dengan pengisian bahan bakar biasa.
Saat ini Mahle fokus pada penjualan baterai untuk skuter listrik di kota dengan jarak tempuh 25 km.
Mahle berencana akan menghadirkan baterai yang bisa menempuh jarak lebih jauh lagi.
Dengan pengisian daya ultra-cepat, maka ukuran baterai dapat dioptimalkan agar sesuai dengan rencana penggunaan kendaraan.
"Hal itu tidak hanya memperingan kendaraan tetapi juga mengurangi biaya dari menurunkan hambatan dekarbonisasi,” tambah Bassett.