Data Registrasi Pengguna Kartu SIM Malaysia Bocor, Ini 4 Faktanya

Jumat, 02 Maret 2018 | 14:25
Nextren

Fakta data pengguna kartu SIM Malaysia yang diretas

Laporan Wartawan Nextren, Hesti Puji Lestari

Nextren.grid.id - Indonesia sedang dihebohkan dengan berbagai isu terkait registrasi ulang nomor telepon selular.

Pasalnya, pendaftaran ulang telepon selular ini disertai dengan nomor NIK dan KK yang menjadi data pribadi warga Indonesia.

Banyak pro dan kontra terkait pendaftaran ulang ini.

Namun tahukah kamu bahwa Malaysia telah melakukukan hal tersebut jauh sebelum Indonesia?

Beberapa waktu yang lalu terdengar kabar bahwa lebih dari 46 juta data pribadi pengguna ponsel Malaysia bocor di situs gelap.

(BACA:Spesifikasi CAT S61, Tampangnya Biasa Harganya Kalahkan Samsung S9)

Namun, sebelum kamu menyimpulkan berbagai opini mengenai hal ini, kamu harus tahu fakta-fakta kebocoron tersebut.

Dilansir tim Nextren dari berbagai sumber, inilah fakta-fakta tentang bocornya data pribadi pengguna ponsel Malaysia.

1. 12 operator yang diretas

Sebanyak 46 juta data pribadi pengguna ponsel tersebut berasal dari 12 operator lokal asal Malaysia.

Bahkan situs milik pemerintah seperti Malaysian Medical Council, Malaysian Housing Loan Applications, hingga National Specialist Register of Malaysia juga menjadi sasaran peretasan.

Wih, hacker tak pilih-pilih ya?

2. Dijual dengan Bitcoin

Data pengguna tersebut dijual di pasar gelap.

Oleh karena itu, database tersebut akan ditukarkan dengan sejumlah uang digital Bitcoin.

Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa transaksi Bitcoin tak dapat dilacak.

(BACA:Aplikasi Snapseed, Alat Edit Foto Besutan Google yang Layak Coba)

3. Sudah ditindaklanjuti

Terkait kabar ini, Menteri Komunikasi Malaysia serta Komisi pengawas komunikasi Malaysia bekerja sama untuk menuntaskan permasalah ini.

Salah satunya adalah dengan menemui berbagai perusahaan provider agar lebih memperketat sistem keamanan yang dimilikinya.

Selain itu, seperti dilansir dari lowyat.net, Menteri Komunikasi dan Multimedia, Salleh Said Keruak mengatakan bahwa peyelidikan sudah hampir selesai.

Berarti, negara bertanggungjawab atas bocornya database ya?

(BACA:Yuk Lihat Registrasi Ulang Kartu Perdana dari Sudut yang Berbeda)

4. Data yang tersedia

Dari peretasan ini kabarnya yang bocor adalah data pribadi pengguna seperti nomor telepon, nomor kartu identitas, alamat rumah, dan data kartu SIM.

Gimana menurut kamu, merasa khawatir nggak? (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya