Nextren.com - Operator 4G XL Axiata membangun infrastruktur jaringan 4G ke berbagai wilayah terpencil di Kawasan Timur Indonesia, termasuk lewat skema Universal Service Obligation (USO).
Skema USO ini bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, yang dibangun di sedikitnya 181 titik terpencil di Kepulauan Maluku yang sangat luas, serta di Papua.
Pengoperasian BTS USO ini telah dimulai dari Desember 2019 dan terus bertambah sepanjang 2020. Menurut Direktur & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, dalam keterangan tertulisnya kepada Nextren (17/9), lewat program USO mereka berupaya menyediakan jaringan 4G hingga area-area pelosok di 14 kabupaten di Kepulauan Maluku yang sangat luas, mulai Halmahera di Utara, Maluku Tengah, hingga Kepulauan Aru di Selatan.
Baca Juga: Demo Layanan 5G XL Axiata di 4 Kota Lewat VR dan 4K Streaming
"Kami juga mulai melayani 10 kabupaten di Papua dan Papua Barat yang rata-rata memiliki medan yang sulit," ujar Gede.
Hadirnya ratusan infrastruktur jaringan 4G tersebut diharapkan bisa mendorong produktivitas ekonomi dan memfasilitasi kebutuhan sosial warga sekitar, serta membuka keterisolasian mereka dari dunia luar. Menurut Gede, ada 83 titik BTS USO 4G yang telah dioperasikan di Maluku Utara saat ini, tersebar di Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Kota Tidore Kepulauan, dan Kabupaten Pulau Taliabu.
Lalu di Provinsi Maluku ada total 39 BTS USO, yaitu di Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Untuk Propinsi Papua ada total 36 BTS USO, berada di Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, dan Kabupaten Merauke.
Berikutnya di Propinsi Papua Barat ada total 23 BTS USO, berada di Kabupaten Fakfak, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama. Lewat layanan 4G ini, tersedia akses data bagi warga masyarakat di kawasan ini.
Sebelumnya, desa tempat tinggal mereka sama sekali belum pernah terjangkau oleh jaringan data.
Baca Juga: Tiga Operator 5G di Indonesia, Teknologinya Beda-beda
Sebagian besar titik lokasi BTS USO jaringan 4G tersebut berada di area yang sangat jauh dan sulit ditempuh dari pusat pemerintahan, baik di kabupaten atau pun provinsi. Contohnya BTS USO di Kabupaten Halmahera Selatan yaitu di Desa Sosepe dan Kelo, Kecamatan Obi Timur, Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat, Desa Imbu-imbu, Kecamatan Kasiruta Barat, Desa Kaireu, Kecamatan Bacan Timur, dan Desa Ocimaloleo, Kecamatan Obi Selatan.
Jarak desa-desa tersebut dari ibu kota kabupaten di Labuha, Pulau Bacan, beragam yang bisa mencapai lebih dari 100 km dan sebagian di antaranya berada di pulau lainnya. Desa Sosepe, Kelo, dan Ocimaloleo di Pulau Obi berada di lokasi yang terjauh, yaitu sekira 150 km ke Labuha, dan sekira 300 km ke Ibu Kota Provinsi Ternate, serta harus menyeberang pulau.
Setelah lebih dari setahun beroperasi, saat ini masing-masing BTS USO di wilayah ini telah melayani warga sekitar dan dimanfaatkan secara aktif oleh ratusan pelanggan layanan telekomunikasi dan data.
Trafik layanan juga terpantau terus meningkat seiring terus meningkatnya pemahaman warga atas manfaat jaringan telekomunikasi dan data, termasuk untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial.
Baca Juga: Indosat Ooredoo dan 3 Resmi Merger, Jadi Operator Seluler Terbesar Kedua?
Warga juga cukup mudah mendapatkan sim card XL Axiata karena distribusinya sudah menjangkau kios-kios di sekitar desa. Hingga saat ini XL Axiata mengoperasikan total 362 BTS USO di 344 desa, yang berada di 61 kabupaten dan 17 provinsi.