Nextren.com -Smartphone telah menjadi kebutuhan penting masyarakat dunia di era digital seperti sekarang ini.
Kebutuhan masyarakat dunia akan produk smartphone juga semakin tahun semakin meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sayangnya, harga smartphone di tahun 2022 diprediksi bakal melonjak karena beberapa faktor penting.
Baca Juga: 6 Penyebab HP Panas dan 10 Cara Mengatasinya Menurut Kominfo
Pelonjakan harga smartphone di tahun 2022 berdasarkan prediksi dari beberapa analis teknologi.
Mereka menganalisis pengaruh tingkat permintaan masyarakat yang tinggi terhadap smartphone dan keterbatasan komponen smartphone terhadap harga smartphone di tahun 2022.
Lalu, apa faktor yang menyebabkan harga smartphone meningkat di tahun 2022?
Simak penjelasan di halaman berikutnya.
Melansir dari Gizmozhina, beberapa analis teknologi mengatakan bahwa harga produk teknologi termasuk smartphone akan tetap tinggi hinga tahun 2022 mendatang.
Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya komponen smartphone.
TSMC sebagai salah satu produsen chip telah memperingatkan bahwa perusahaannya bakal menaikan harga chipnya sebesar 20% mulai tahun 2022.
Baca Juga: 5 Kode Rahasia Khusus HP Xiaomi, Jadi Mudah Cek Informasi Smartphone
Sebagai informasi, TSMC merupakan supplier chip dari perusahaan raksasa seperti Apple, AMD, ARM, MediaTek, Qualcomm, Nvidia, dll.
Jika chip sebagai komponen utama smartphone mengalami kenaikan, maka harga smartphone pun juga turut melonjak.
Meski begitu, kenaikan harga smartphone di tahun 2022 mempunyai beberapa dampak positif.
Salah satu analis dari Counterpoint mengungkapkan bahwa tingginya harga komponen smartphone akan berdampak pada banyaknya kemunculan smartphone flagship.
Produsen kemungkinan akan memprioritaskan peluncuran smartphone flagship dibandingkan dengan smartphone kelas menengah atau kelas bawah.
Hal tersebut dikarenakan produsen lebih memilih untuk menghemat biaya peluncuran smartphone.
Perlu diperhatikan bahwa kenaikan hara smartphone ini masih menjadi prediksi para analis teknologi.
Pergerakan pasar yang dinamis dan penemuan-penemuan baru mungkin saja bisa menggagalkan prediksi para analis tersebut.
Tetap ikuti Nextren untuk informasi seputar industri teknologi berikutnya. (*)