Nextren.com -Beberapa jam terakhir jagat media sosial dihebohkan dengan kabar bocornya sertifikat vaksin COVID-19 Presiden Jokowi.
Tampak gambar sertifikat vaksin Jokowi lengkap dengan data-data di dalamnya diunggah ke media sosial Twitter.
Data-data yang dimaksud adalah nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), scan barcode, hingga waktu dan jenis vaksin yang dipakai.
Baca Juga: Tips Mengatasi Aplikasi PeduliLindungi Error Saat Memindai QR Code!
Sontak kabar itu membuat netizen kaget dan menjadikannya perbincangan hangat.
Sejumlah netizen mempertanyakan bagaimana bisa sertifikat vaksin Jokowi dengan mudahnya dibocorkan.
Mereka pun seperti sudah pasrah jika kebocoran tersebut akan menimpanya suatu saat nanti.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga NIK Tetap Aman, Jangan Sampai Bocor Seperti NIK Jokowi
Kabar soal bocornya sertifikat vaksin Jokowi juga sudah dikonfirmasi oleh pemerintah.
Satu hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara pelaku mendapat data Jokowi untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi?
Karena seperti diketahui, untuk bisa mengakses sertifikat vaksin itu dibutuhkan data-data pribadi seperti, nama lengkap, NIK, tanggal lahir, tanggal vaksin, dan jenis vaksin.
Untuk itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Widyawati punya jawabannya.
Dilansir dari Kompas.com, dia mengatakan bahwa NIK Jokowi didapat pelaku dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: Cara Pendaftaran Vaksin Covid Online via Web di HP Android dan iOS
Yap, tak cuma NIK tetapi data-data pribadi lain dari Jokowi juga terpampang dengan jelas di sana.
Mulai dari riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, riwayat organisasi, hingga riwayat penghargaan dan publikasi yang pernah dilakukan.
Data-data terseut ada pada bagian form calon Presiden RI untuk Pemilihan Umum 2019 lalu.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di Aplikasi PeduliLindungi
Namun, setelah pemberitaan sertifikat vaksin Jokowi bocor beredar lamannya sudah tidak bisa diakses lagi.
Lebih lanjut, Widyawati menerangkan jika tanggal vaksin Jokowi dapat diperoleh dari pemberitaan media massa.
Usai mendapat dua data krusial tersebut, pelaku kemudian mengakses sertifikat vaksin Jokowi melalui fitur pemeriksaan sertifikat di sistem PeduliLindungi.
Hasilnya, pelaku berhasil mendapat detail sertifikat vaksin dosis pertama, dosis kedua, dan form vaksin ketiga Jokowi.
Pelaku lantas membocorkan sertifikat vaksin Jokowi lengkap dengan data-data di dalamnya ke media sosial.
Baca Juga: Kemendag Blokir 2.453 Jasa Cetak Kartu Vaksin di Marketplace, Rawan Pencurian Data!
Bocornya sertifikat vaksin Jokowi tentu membuat banyak warga Indonesia was-was.
Mereka kembali mempertanyakan keamanan data pribadi yang ada di aplikasi PeduliLindungi.
Menanggapi hal tersebut, Widyawati meminta masyarakat agar tetap tenang dan bisa memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi dengan baik.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak termakan dengan pemberitaan hoaks terkait aplikasi PeduliLindungi.
Saat ini fitur-fitur di aplikasi PeduliLindungi terus dikembangkan demi mendukung aktivitas masyarakat dalam masa pandemi COVID-19. (*)