Nextren.com - WhatsApp telah berkembang menjadi salah satu platform multifungsi yang banyak digunakan orang, tidak terkecuali di Indonesia.
Orang-orang di Indonesia menggunakan WhatsApp untuk berbagai macam hal, salah satunya adalah untuk merekatkan jalinan asmara yang terpisah oleh ruang dan waktu.
Namun, selain dapat merekatkan platform buatan anak perusahaan Facebook ini juga dapat membuat jalinan asmara menjadi terpisah, seperti yang baru-baru ini terjadi (31/8/2021).
- Baca Juga: Tragis! Seleb TikTok India Umur 16 Tahun Dengan 1,1 Juta Follower Bunuh Diri di Kamarnya
- Baca Juga: Cara Mematikan Sementara WhatsApp Tanpa Uninstall, Yuk Puasa Medsos!
Lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai buruhdiKabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi gantung diri di kamar kosnya.
Mirisnya lagi, S tidak langsung ketahuan, tetapi dirinya baru ketahuan telah meninggal dunia setelah 3 hari.
Lalu, seperti apa kronologi kejadian tersebut? Yuk lanjut di halaman kedua.
Beberapa hari sebelum kejadian, S sempat bertemu dengan sang pacar yang berinisal B (21).
Di pertemuan tersebut, terjadi perecekcokan besar antara S dan B karena sebuah sebab.
B menunding S telah selingkuh dengan wanita lain, sehingga B marah besar dan tidak bisa memaafkan S.
Sesaat setelahnya, B yang masih kesal dengan S memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka secara sepihak lewat WhatsApp.
Baca Juga: Duh, WhatsApp Tak Bisa Dipakai di Android dan iPhone Ini Mulai 1 November
Tiga hari berselang, B yang merasa khawatir karena S tidak bisa dihubungi setelah diputuskan via platform messenger WhatsApp mendatangi kos mantan pacarnya itu.
Baru sampai di depan kamar kos, bau tidak sedap sudah tercium oleh B dan kamar S dalam posisi terkunci dari dalam.
B memutuskan untuk meminta bantuan kepada pemilik kos agar kamar kos bisa dibuka dengan kunci duplikat.
Setelah dibuka, betapa terkejutnya mereka ketika mendapati S sudah dalam posisi gantung diri di kamarnya.
Temuan ini langsung dilaporkan kepada pihak yang berwajib untuk kemudian dilakukan investigasi.
Lalu, bagaimana hasil investigasi dari pihak kepolisian? Yuk lanjut di halaman ketiga.
Menurut keterangan dariKapolsek Sukoharjo Kota AKP Marlin,tewasnya S tidak ada unsur penganiayaan.
Hal tersebut dibuktikan lewat pemeriksaan petugas kesehatan, yang mana tidak menujukkan adanya bukti-bukti penganiyaan.
Korban yang telah meninggal selama kurang lebih 40 jam nekat melakukan tindakan bunuh diri karena diputuskan oleh B via WhatsApp.
Hal tersebut semakin diperkuat dengan tidakan dari S ketika masih berpacaran, yang mana S selalu mengancam B untuk bunuh diri kalau cintanya diputuskan.
Tentunya, tindakan bunuh diri yangdilakukan oleh S ini sangat disayangkan oleh berbagai macam pihak.
Baca Juga: Ternyata Teknologi AI Bisa Cegah Bunuh Diri, Hasil Penelitian Monash University
Jadi, itulah beberapa informasi menarik terkait kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh kandasnya hubungan via WhatsApp.
Terus perbarui berita terkini hanya di Nextren guna mengetahui update lainnya seputar dunia gadget, teknologi, dan tren. (*)