Nextren.com - Baru-baru ini, Clubhouse tengah menjadi sorotan publik lantaran kabarnya plaftorm tersebut mengalami peretasan.
Peretasan ini mengakibatkan sejumlah data pengguna Clubhouse berhasil dicuri oleh sang peretas.
Sang peretas sendiri dikabarkan menjual data-data tersebut ditempat ilegal dunia maya, yaituDarknet.
Baca Juga: Sepi Pengguna, Aplikasi Clubhouse Akhirnya Merambah ke Android
Sementara itu, pihak yang pertama kali menyadari hal ini adalah seorang pengguna Twitter bernama Marc Ruef.
Marc Ruef diketahui merupakan salah seorang pakar keamanan dan peniliti di bidang siber.
Dirinya sering berurusan dengan hal-hal yang berhubungan dengan serangan siber dan perestasan.
Kali ini, Marc lewat salah satu postingan di akun Twitternya mengabarkan bahwa banyak data pengguna Clubhouse telah bocor ke internet akibat adanya serangan siber atau peretasan.
Lalu,berapa total data pengguna Clubhouse yang bocor ke internet? Yuk lanjut di halaman selanjutnya.
Total, Marc mengabarkan ada lebih dari satu miliar data pengguna Clubhouse yang diretas dan bocor ke internet.
Jelasnya, Marc menuliskan di cuitan Twitternya kebocoran data pengguna Clubhouse mencapai angka 3,8 miliar data.
Data tersebut berupa nomor telepon pengguna yang digunakan untuk registrasi di Clubhouse.
Selain nomor telepon pengguna, kebocoran data ini pun juga berpengaruh terhadap nomor telepon lain yang ada di kontak pengguna.
Bahkan meskipun nomor yang ada di kontak pengguna tersebut di terdaftar di Clubhouse, sang peretas mengklaim mereka tetap dapat menyinkronkannya.
Baca Juga: Clubhouse Rilis Fitur Monetisasi, Bisa Sawer Content Creator
Lebih lanjut, dalam cuitan Twitter Marc Ruef, dapat dilihat screenshot situs yang menjual data-data pengguna Clubhouse ini.
Di situs tersebut, tertulis jelas bahwa sang peretas menjual 3,8 miliar data pengguna dan sebagai sampel, si peretas ini akan memberikan 83,5 juta data pengguna Clubhouse yang berasal dari Jepang.
Lalu, bagaimana respon Clubhouse menanggapi hal ini? Yuk lanjut di halaman berikutnya.
Tidak lama setelah cuitan dari Mark Ruef tersebar luas, platform media sosial berbasis audio sharing ini menyatakan bahwa apa yang dituliskan Marc Ruef tidak benar.
Clubhouse berkata bahwa tidak ada peretasan atau kebocoran satu pun data pengguna mereka.
Clubhouse menambahkan, nomor telepon yang dijual di Darknet tersebut adalah bagian dari sebuah teknologi Bot yang mampu menghasilkan jutaan bahkan miliaran data nomor telepon.
Dari sebagian data nomor telepon yang dihasilkan oleh Bot tersebut, kebetulan sebagian besar adalah nomor telepon aslidari pengguna Clubhouse.
Jadi bisa dibilang, hal tersebut sama sekali bukan karena Clubhouse yang berhasil diretas.
Baca Juga: Bantu Para Creator, Clubhouse Luncurkan Clubhouse Creator First
Itulah beberapa informasi menarik terkait kabar yang menyatakan bahwadata penggunaClubhousemengalami kebocoran.
Terus perbarui berita terkini hanya di Nextren guna mengetahui update dan perkembangan lainnya seputar Clubhouse. (*)