Nextren.com - Presiden Joe Biden memperingatkan adanya serangan hacker besar-besaran di Amerika Serikat, bisa menyebabkan pertempuran besar yang sebenarnya. Biden menyebut Rusia dan China sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS.
"Saya pikir kemungkinan besar kita akan berakhir dengan perang pertempuran nyata dengan kekuatan besar. Itu akan menjadi konsekuensi besar dari penyerangan di dunia maya," kata Biden dalam pidatonya kepada komunitas intelijen AS pada 27 Juli, seperti dilansir dari situs jaringan wartawanRFE/RL (27/7).
Biden mencatat semakin banyak serangan siber terhadap lembaga pemerintah dan industri swasta, yang dikaitkan pejabat AS ke Rusia dan China.
Keamanan siber telah menjadi agenda utama pemerintahan Biden setelah serangkaian serangan selama enam bulan pertamanya menjabat, termasuk serangan ransomware.
Baca Juga: Data Saudi Aramco Disandera Hacker, Minta Tebusan Rp 700 Miliar
Pada pertemuan puncak Jenewa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juni, Biden mengatakan kedua pemimpin membahas menjaga 16 jenis infrastruktur penting dari serangan siber, termasuk sektor energi dan air.
Saat Biden mulai menajdi presiden, dia harus berurusan dengan dampak peretasan SolarWinds yang memengaruhi lembaga dan bisnis pemerintah AS. Ini adalah serangan canggih yang dituduhkan pada hacker pemerintah Rusia.
Terduga kelompok kriminal yang berbasis di Rusia juga telah dikaitkan dengan serangan ransomware tingkat tinggi.
Simak beberapa perusahaan Amerika yang diserang oleh hacker, di halaman berikutnya.
Mereka menargetkan Colonial Pipeline dan raksasa pemrosesan daging JBS.
Serangan ke perusahaan teknologi lainnya seperti Kaseya, juga berdampak pada ratusan bisnis secara global.
Kremlin mencemooh penilaian Biden tersebut, dan menyatakan bahwa Rusia memiliki senjata nuklir dan sumur minyak, dan tidak ada yang lain (hacker).
Baca Juga: Analis Ungkap Discord Jadi Tempat Bersarangnya Hacker Sebar Malware
Amerika Serikat dan sekutu Baratnya awal bulan ini menyalahkan China atas kampanye serangan hacker global yang mencakup serangan besar-besaran terhadap perangkat lunak Microsoft.
Mereka menuduh Beijing terlibat dengan hacker dalam serangan ransomware dan serangan siber lainnya.