Qasir Berencana Ekspansi Luar Negeri, Efek Digitalisasi Saat Pandemi

Selasa, 27 April 2021 | 21:00

Mitra Qasir

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Aplikasi point of sale (POS) Qasir berencana untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.

Perusahaan penyedia jasa layanan kasir digital tersebut mengungkapkan bahwa rencananya itu dilatarbelakangi oleh besarnya angka digitalisasi yang terjadi selama masa pandemi.

Dalam pertemuan terbatas dengan media secara virtual, di hari Selasa (27/4), CEO Qasir, Michael Lim menyatakan bahwa adopsi digital terjadi karena didorong oleh kebutuhan masyarakat yang menginginkan belanja secara non-tunai atau cashless.

Baca Juga: Ransomware Jadi Tantangan Industri yang Ingin Amankan Data Secara Digital

"Di Qasir sendiri kami melihat jumlah store yang menggunakan layanan Qasir untuk transaksi pembayaran secara cashless tumbuh dari 25.000 menjadi 700.000 outlet," ucap Michael.

"Ini jumlah UMKM yang mengadopsi digital, ada 5 kali lipat dalam kurun waktu setahun," lanjutnya.

Michael turut menjelaskan bahwa pertumbuhan itu terjadi sejak awal masa pandemi di Tanah Air hingga saat ini.

Selain itu, jumlah transaksi di aplikasi Qasir juga terpantau meningkat cukup pesat.

Menurut klaim perusahaan, Qasir mengalami jumlah transaksi sebesar Rp 200 miliar sebelum ada pandemi.

Baca Juga: Qasir Jadi Start Up Baru yang Bisa Digunakan Oleh Para Pengusaha UMKM

Sedangkan, angka tersebut melonjak hingga Rp 1 triliun per-bulan setelah pandemi.

"Kita tidak pernah menargetkan dan sampai saat ini dari Sabang sampai Merauke merchant Qasir terus bertambah," terang Michael.

Fahmi Bagas
Fahmi Bagas

Rachmat Anggara, CMO Qasir (kiri), Michael Williem, CEO Qasir (tengah), dan Novan Adrian, CTO Qasir (kanan).

Faktor-faktor itu lah yang menjadikan Qasir memiliki keinginan untuk memperluas jangkauannya yang tidak hanya menyasar Indonesai saja.

Baca Juga: Startup Qasir Kejar Target Pasar 1,6 Juta User dengan Membuat Ekosistem Bisnis UMKM

"Harapannya tidak cuma di Indonesia saja tapi di luar negeri juga karena perubahan perilaku konsumen juga bisa terjadi di luar," ungkap Michael.

Kendati masih dalam proses rencana, Qasir pun melakukan langkah-langkah untuk memberikan layanan baru bagi para merchant yang sudah terdaftar.

Misalnya saja pengembangan dan perilisan fitur-fitur baru yang ada di aplikasi Qasir.

Baca Juga: Inilah 5 Teknologi Bagi UMKM Agar Bisnis Maksimal Saat Pandemi

"Qasir di 2020, dalam kurun waktu dari Maret ke akhir tahun itu, kita merilis 24 fitur besar, kurang lebih 2 fitur besar setiap bulannya," kata Michael.

"Yang pasti fitur layanan yang kami berikan yangfriendlysesuai dengan kebutuhan masyarakat, tunggu saja," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto