NeuroSensum Prediksi Aktivitas Belanja Online Akan Naik Selama Ramadan

Jumat, 09 April 2021 | 15:00
iStockphoto

(Ilustrasi) Masa karantina tingkatkan belanja online

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Ramadan 2021 di Indonesia akan dijalani dengan kondisi yang hampir sama dengan tahun lalu yakni dengan adanya pembatasan masyarakat atau PPKM.

Dengan begitu, pergeseran aktivitas belanja online pun disinyalir akan semakin meningkat.

NeuroSensum sebagai salah satu perusahaan riset memprediksi bahwa lonjakan belanja online akan terjadi sebesar 37 persen.

Dari persentase tersebut disebutkan juga bahwa hampir setengahnya akan membeli barang-barang kebutuhan untuk keseharian.

Baca Juga: 3 Alasan ShopeePay Laku Dipakai Belanja Online versi Neurosensum

Lebih detil dinyatakan kalau akan ada 48 persen orang yang berbelanja barang kebutuhan sehari-sehari dan 33 persen konsumen yang membeli barang di luar kebutuhan sehari-hari.

"Berkaca pada Ramadan 2020 silam yang juga terimbas pandemi, aktivitas e-dagang menjelang bulan puasa 2021 kurang lebih sama," ungkap Associate Director NeuroSensum Indonesia, Grace Oktaviana dalam acara konferensi pers virtual, Kamis (8/4).

Grace pun mengatakan bahwa marketplace ataupun e-commerce akan menjadi salah satu tujuan konsumen untuk berbelanjan kebutuhan yang mendukung aktivitas selama puasa.

Dengan adanya prediksi tersebut, Neurosensum juga mengimbau untuk para pelaku yang terlibat di dalam ekosistem marketplace seperti penjual ataupun perusahaan e-commerce itu sendiri.

Bagi penjual, Grace menyarankan untuk mempersiapkan stok yang lebih banyak.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Promo Cashback 100% Pengguna 3 Untuk Belanja di Google Play

Bahkan kalau dimungkinkan untuk menambah tenaga kerja, sebaiknya hal itu dilakukan agar tidak kelimpungan ketika menghadapi pesanan yang melonjak.

Lalu untuk perusahaan e-commerce juga dianjurkan untuk memberikan promo penawaran seperti gratis ongkir sebagai langkah menaikkan jumlah pesanan di platformnya.

"Setidaknya cara ini terbukti secara efektif meningkatkan order atau volume penjualan usaha dari para pelaku UMKM," ucap Grace.

Baca Juga: Jelang Bulan Ramadan, Tokopedia Peringatkan Hal ini Untuk Penjual

"Dengan meningkatnya volume penjualan, hal tersebut diharapkan memberika kontribusi positif terhadap perputaran roda ekonomi Indonesia," lanjutnya.

Masih Ada Tantangan Untuk UMKM

Kendati diprediksi mengalami lonjakan konsumen di bulan Ramadan, namun Neurosensum juga menyebutkan kalau masih ada tantangan yang perlu dihadapi UMKM.

Hasil studi Kualitatif NeuroSensum mengenai Peran Online Marketplace Bagi Para Pelaku Bisnis Mikro menmukan tiga tantangan utama yang menjadi kendala bagi perkembangan bisnis, yaitu:

1. Edukasi dan Pendampingan

Fitur yang ada di aplikasi belnaja online perlu dioptimalkan oleh pengusaha agar bisa menual produknya secara optimal.

Baca Juga: Pemerintah Kasih Subsidi Biaya Ongkir Rp 500M di Promo Belanja Ramadan

Edukasi yang diberikan oleh platform e-commerce pun diharapkan untuk terus diikuti oleh para pedagang.

Dengan begitu, perkembangan terkait sistem aplikasi akan terus bisa diketahui dan dipelajari dengan baik.

Baca Juga: 5 Daftar Harga Diskon HP Realme di Shopee, Potongan Hingga Rp 2,3 Juta

2. Operasional Produksi

Tantangan selanjutnya adalah ketersediaan produk yang diinginkan oleh konsumen.

Seperti yang kita tahu, dengan skala yang cenderung kecil, kebanyakan UMKM tidak menyiapkan stok produk yang mempuni.

Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki juga telah menekankan bahwa UMKM perlu fasilitas yang memadai untuk produksi dan penyimpanan barang dalam skala yang besar.

Langkah itu diharapkan dapat menjaga kualitas produk yang lebih baik dan dapat menyeimbangkan dengan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: Facebook Buat Panduan dan Pelatihan untuk Ramadan 2021, Berdayakan UKM

3. Sumber Daya Manusia

Terakhir ada sumber daya manusia (SDM) yang dianggap sebagai pebisnis UMKM di bulan Ramadan mendatang.

Poin menjadi penting karena pengembangan SDM tidak hanya dari sisi kuantitas atau jumlahnya saja.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Produk Halal di Lazada, Aman Belanja Ramadan 1442 H

Namun pelaku usaha juga harus bisa mempersiapkan SDM yang memiliki kemampuan untuk mengelola tim dengan baik.

Kalau itu bisa dilakukan, maka potensi berkembangnya bisnis di bulan Ramadan akan semakin tinggi.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto