Facebook Putuskan Rilis Fitur Batasi Komentar, Setelah Kalah di Pengadilan

Jumat, 02 April 2021 | 13:00
freepik.com

Ilustrasi Facebook

Nextren.com - Raksasa media sosial, Facebook,telah merilis sebuah fitur baru yang mengizinkan pengguna untuk batasi komentarpengguna lain di kolom komentar mereka.

Melalui fitur baru Facebook ini, pengguna dapat membatasi siapa saja yang dapat berkomentar dikolom komentar postingan mereka, serupa dengan apa yang sudah diterapkan di Instagram.

Facebook sendiri merilis fitur baru ini menyusul kekalahan mereka di pengadilan tinggi Australia.

faBaca Juga: Facebook dan Telegram Susul Twitter Hadirkan Fitur Seperti Clubhouse

Sebelumnya, di tahun 2019, banyak media di Australia melayangkan gugatan kepada Facebook di salah satu pengadilan tinggi New South Wales.

Dalam gugatan tersebut, media-media tersebut menuntut Facebook untuk bertanggung jawab atas banyaknya komentar negatif yang beredar di kolom komentar mereka.

Menurut mereka, Facebook seharusnya mengontrol jenis komentar apa saja yang beredar di setiap kolom komentar pengguna.

Maka dari itu, kini, Facebook telah mengabulkan tuntutan media-media Australia tersebut dengan merilis fitur baru yang berguna untuk membatasi peredaran komentar negatif.

Lalu, kapan fitur batasi komentar ini mulai dapat dinikmati oleh pengguna Facebook? Yuk lanjut ke halaman berikutnya.

Fitur baru batasi komentar ini mulai diluncurkan Facebook pada hari Rabu yang lalu (31/3/2021).

Itu artinya, sejak hari rabu yang lalu, semua pengguna dapat mulai menikmati fitur baru Facebook ini.

Sementara itu, Facebook mengatakan bahwa fitur baru ini, dapat dinikmati oleh semua kalangan pengguna.

Jadi, baik itu selebritis, musisi, politisi, perusahaan, maupun pengguna biasa dapat menikmati fitur batasi komentar ini.

Baca Juga: Inilah Isi Dokumen Rahasia Facebook yang Merugikan Publik Figur!

The Guardian
The Guardian

Fitur baru Facebook batasi komentar pengguna lain di kolom komentar postingan pengguna

Facebook sendiri masih belum menerima kabar tentang kelanjutan dari kasus mereka ini.

Namun yang pasti, perusahaan asal Amerika Serikat ini berharap media-media yang sebelumnya menuntut mereka, bisa merasa puas dengan perilisan fitur baru ini. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : The Guardian

Baca Lainnya