Nextren.com - Baru-baru ini, beredar sebuah dokumenrahasiadari raksasa media sosial, Facebook yang disebut kurang berpihak kepada publik figur.
Dalam dokumen yang sebenarnya bersifat internal tersebut, dijelaskan bahwa aturan terbaru Facebook terkait perlindungan pengguna terhadap ujaran kebencian tidak berlaku bagi publik figur.
Sementara itu, dokumen ini sendiri berhasil dibocorkan oleh seorang informan yang tidak disebutkan namanya dan pertama kali di publikasikan melalui portal berita populer, The Guardian.
Baca Juga: Facebook Hapus 1,3 Miliar Akun Palsu Selama Tiga Bulan Terakhir
Dalam dokumen tersebut, disebut bahwanantinya, salah satu poin dari aturan terbaru Facebook ini mengizinkan pengguna untuk dapat melontarkan hujatankepada publik figur dalam situasi tertentu.
Bahkan, pengguna dapat memposting ujaran kematian kepada publik figur selama mereka tidak menyebut nama publik figur tersebut secara eksplisit dan tidak menandai akun publik figur terkait.
Jika nantinya ada pengguna yang menyebut maupun menandai akun publik figur secara langsung, Facebook akan langsung menghapus postingan maupun komentar sang pengguna.
Selain itu, dalam dokumen tersebut juga dijelaskan mengapa aturan terbaru Facebook ini kurang memiliki toleransi kepada publik figur.
Lalu, apa alasan yang diberikan Facebook dalam dokumen tersebut? Yuk lanjut ke halaman berikutnya.
Dalam dokumen tersebut, Facebook menyebutkan bahwa mereka memiliki alasan kuat mengapa aturan terbaru initidak terlalu melindungi Publik Figur.
Menurut Facebook, mereka menginkan adanya diskusi terbuka yang dilakukan oleh pengguna Facebook.
Lebih lanjut, Facebook menganggap bahwa kalimat bernada negatifkepada publik figur termasuk kedalam salah satu bentuk diskusi terbuka tersebut.
Baca Juga: Facebook Buka Suara Soal Error yang Dialami WhatsApp dan Instagram
Sementara itu, publik figur disini adalah orang-orang yang memiliki pengikut banyak di media sosial Facebook atau orang yang sering muncul di kolom berita.
Sampai saat ini, Facebook masih belum berkomentar maupun memberikan pernyataan resmi terkait bocornya dokumen internal ini.
Namun yang pasti, saat ini dokumentersebuttelah tersebar luas di dunia maya. (*)