Facebook Hapus 1,3 Miliar Akun Palsu Selama Tiga Bulan Terakhir

Selasa, 23 Maret 2021 | 16:00
AFP PHOTO/LOIC VENANCE

Ilustrasi facebook

Nextren.com - Penggunaan media sosial sebagai platform untuk berbagi informasi menjadi alternatif pilihan masyarakat saat ini.

Ditambah pembatasan kegiatan di luar lingkungan pun menjadi faktor yang meningkatkan aktivitas di dunia maya.

Kendati mengarah ke digitalisasi, kondisi tersebut juga mendorong melonjaknya tindak kejahatan siber.

Sejumlah sumber sempat menyebutkan bahwa tindak kejahatan dunia digital telah naik selama pandemi.

Baca Juga: Facebook dan Telegram Susul Twitter Hadirkan Fitur Seperti Clubhouse

Dan sekarang, Facebook sebagai salah satu platform media sosial baru saja membagikan laporannya.

Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu mengklaim telah mematikan lebih dari 1,3 miliar akun palsu.

Jumlah tersebut bukanlah total selama pandemi melanda dunia, melainkan hanya dalam kurun waktu tiga bulan.

Dihimpun dari CNET, 1,3 miliar akun palsu yang dihapus hanya berdasarkan rentang waktu antara bulan Oktober hingga Desember 2020.

Dalam keterangan yang dirilis oleh Facebook melalui blog resminya, perusahaan mengklaim memiliki lebih dari 35.000 pekerjaan untuk mengatasi kesalahan informasi pada platformnya.

Baca Juga: Facebook Mulai Terima Kebijakan Privasi dari Apple, Mulai Damai!

kompas.com

Ilustrasi penipuan online

Bukan hanya itu, Facebook juga menyatakan telah menghapus lebih dari 12 juta konten dengan informasi yang salah tentang pandemi dan vaksin.

"Terlepas dari semua upaya ini, ada beberapa yang percaya bahwa kami memiliki kepentingan finansial untuk menutup mata terhadap informasi yang salah," tulis Wakil Presiden Facebook, Guy Rosen dalam unggahan.

Baca Juga: Facebook Buka Suara Soal Error yang Dialami WhatsApp dan Instagram

Ia menambahkan, "Kebalikannya benar. Kami memiliki setiap motivasi untuk menjaga kesalahan informasi dari aplikasi kami dan kami telah mengambil banyak langkah untuk melakukannya dengan menghorbankan perumbuhan pengguna dan keterlibatan."

Keberhasil Facebook dalam mengatasi permasalahan disinformasi ini diketahui berkat bantan sistem AI yang telah meringankan kerja perusahaan.

Facebook pun mengatakan telah menghapus lebih dari 100 jaringan perilaku tidak autentik terkoordinasi dari platformnya selama tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Donald Trump Ingin Buat Platform Media Sosial, Akan Seperti Apa?

Komitmen yang dijalankan oleh Facebook ini memang telah digaungkan sejak awal masa pandemi.

Mark Zuckerberg, selaku CEO Facebook juga akan menjadi salah satu petinggi perusahaan teknologi yang akan bersaksi pada sidang kongres yang berfokus pada penyebaran disinformasi di platform online.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto