Facebook Hapus Konten Bully 2 Kali Lipat, Batasi Perilaku Toxic!

Jumat, 12 Februari 2021 | 21:29

Facebook

Nextren.com -Dewasa ini, budaya bullying dan perilaku toxic di sosial media khususnya Facebook semakin meningkat.

Pada hari Kamis 11 Februari 2021, Facebook merilis laporan yang menunjukan adanya peningkatan penghapusan konten bullyingsebesar 2 kali lipat.

Melansir dari theverge.com, Facebook berhasil menghapuskonten bullying dengan total 6,3 juta postingan pada bulan Oktober hingga Desember 2020.

Datatersebut menunjukan bahwa, konten bullying di facebook pada kuartal keempat 2020 meningkat 2 kali lipat jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2019 yang berjumlah 2,8 juta konten.

Baca Juga: Konten Politik di Facebook Indonesia Segera Dibatasi, Jadi Sejuk Nih!

Tingginya tingkat bullying di Facebook dan Instagram pada kuartal keempat 2020 tidak dapat terlepas dari Pemilu Amerika Serikat yang berujung konflik antara pendukung Donald Trump dan Joe Biden.

Para pendukung fanatik dari Donald Trump dan Joe Biden saling melempar ujaran kebencian di seluruh platform sosial media yang berakibat pada keruhnya atmosfer interaksi di Facebook dan Instagram.

Pada periode ini pula, Facebook banyak melakukan penghapusan konten bullying, pelecehan, hate speech dan konten-konten bunuh diri.

Lalu apa saja jenis konten yang dihapus dan bagaimana Facebook melakukannya?

Yuk simak di halaman berikutnya.

Facebook berhasil membatasi perilaku toxic dari pengguna aktif facebook dan instagram melalui peningkatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan peningkatan review konten secara manual.

Konten negatif yang dihapus oleh facebook berupa konten dalam bentukteks, audio, dan video.

Facebook juga mengaku telah melakukan investasi teknologi yang mampu memindai berbagai macam cara pengguna untuk membagikan postingannya.

Ketika dianggap sebagai konten yang berbahaya, maka Facebook akan secara otomatis menghapus konten tersebut.

Baca Juga: Facebook Dikabarkan Sedang Buat Aplikasi Baru Mirip Clubhouse

Perilaku toxic dan konten bullying di Facebooksangat berhubungan dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi dari masyarakat yang tidak kondusif.

Atas dasar apapun, perilaku bulliying di sosial media tidak dapat dibenarkan karena berpotensi untuk memunculkanatau memperkeruhkonflik horizontal maupun vertical di kalangan masyarakat luas.

Maka dari itu, kita sebagai pengguna sosial media harus selalu bersikap dewasa dan bijaksana dalam menanggapi isu sensitif dan permasalahan yang beredar.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto