Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Kondisi pandemi yang ternyata berlanjut terus menerus menyebabkan kita semua harus tetap di dalam rumah.
Maka dari itu platform belanja online sangat dimanfaatkan, termasuk dengan konsultasi kesehatan online atau yang biasa disebut telemedis, seperti Good Doctor.
Good Doctor yang tergabung dengan aplikasi Grab bisa digunakan untuk konsultasi kesehatan termasuk pasien HIV.
Telemedis untuk membantu HIV sudah dikembangkan di berbagai negara seperti Belgia, Amerika Serikat, dan Afrika.
Baca Juga: Halodoc Kasih Diskon Selama 3 Hari, Konsultasi Dokter Spesialis Cuma Rp 7.500
Selain memberi serangkaian layanan yang bisa dimanfaatkan pasien HIV, Good Doctor sebagai anggota dari Aliansi Telemedika Indonesia (ATENSI) didukung oleh United Nations Development Programme (UNDP) juga meluncurkan serangkaian edukasi berkelanjutan kepada lebihdari 700 mitra dokter.
Adanya inovasi ini juga didorong berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada akhir tahun 2020 jumlahOrang dengan HIV/AIDS (ODHA) diperkirakan 543.100 orang.
Hal ini juga dilakukan sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara UNDP dan ATENSI untuk pengembangan platform telemedis di Indonesia dan peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Secara konsisten pemerintah telah melaksanakan berbagai kegiatan promosi, preventif, dan kuratif, demi memutus mata rantai penularan HIV di Indonesia seperti program Three Zero dan Program STOP.
Adapun target yang ingin dicapai melalui program Three Zero yaitu pertama, tidak adanya kasus baru HIV/AIDS, kedua tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, dan ketiga tidak ada stigma dan diskriminasi pada ODHA.
Sedangkan STOP adalah program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS melalui kegiatan Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan.
Namun, upaya dan target dalam memerangi kasus HIV dan AIDS tersebut saat ini mengalami kendala akibat merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Di masa pandemi Covid-19 ini, ODHA menjadi salah satu kelompok yang lebih rentan terkena virus. Hal ini terjadi karena adanya penurunan pelayanan kesehatan untuk pasien HIV/AIDS," ujar Nurjannah, SKM., M.Kes - Kasubdit HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) di Zoom (28/1).
Baca Juga: Pakai Helm Vietnam Ini untuk Tangani Covid-19, Bisa Garuk Hidung Hingga Makan Snack
Ia sangat mengapresiasi UNDP, ATENSI, dan Good Doctor yang telah berinisiatif mengembangkan layanan HIV/AIDS dengan memanfaatkan platform telemedis.
Menurutnya telemedis menjadi solusi yang bagus dalam mendukung ODHA mendapatkan layanan kesehatan.
Rangkaian proyek pilot ini dilaksanakan melalui simposium ilmiah untuk tenaga kesehatan profesional (para dokter) mengenai tantangan yang dihadapi oleh ODHA di masa pandemi, peran layanan telemedis, serta penyampaian informasi tata laksana pasien HIV/AIDS yang terbaru.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan workshop pembuatan mekanisme dan panduan teknis layanan telemedis bersama dengan mitra strategis.
Rangkaian program ini dilakukan sebagai persiapan dalam rencana case study pemberian layanan telekonsultasi kepada pasien HIV oleh Good Doctor.
Layanan untuk pasien HIV ini juga nantinya akan hadir di platform telemedis lainnya.