Kofax Prediksi 8 Tren Teknologi 2021, Mulai Robot, Zoom, 5G Hingga AI

Selasa, 26 Januari 2021 | 14:10

Zakir Ahmed, Senior Vice President & GM, Asia Pasifik & Jepang, Kofax.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Kofax merupakan perusahaan automasi cerdas yang pada (19/1), menghadirkan diskusi via Microsoft Teams seputar tren teknologi yang diprediksi di 2021.

Terdapat 8 tren teknologi yang disebutkan dan salah satunya mengatakan robot serta Zoom bisa menjadi penyelamat untuk manusia di masa pandemi ini.

Namun ada beberapa tren yang dijelaskan Kofax sudah pernah dijelaskan oleh perusahaan lain.

Berikut 8 tren teknologi yang disebutkan Kofax akan mengisi tahun 2021.

Baca Juga: Layanan Kesehatan Ternyata Telah Menjadi Target Serangan Siber

RPA Kerja Optimal

Tren pemanfaatan Automasi Proses Robotik (RPA) meningkat pesat berkat kemampuannya mengautomasi tugas rutin sehari-hari yang diklaim dengan cepat dan mudah.

Hal ini dikarenakan perubahan alur kerja, tatanan hidup baru mempercepat diterapkannya transformasi digital untuk menciptakan pengalaman efisiensi minim hambatan yang positif bagi pelanggan maupun karyawan.

Untuk tujuan ini, semakin banyak perusahaan menerapkan keahlian RPA-nya ke inisiatif-insiatif transformasi alur kerja bisnis yang bernilai lebih tinggi.

Alur kerja menurut Kofax adalah bumbu rahasia perusahaan yang meliputi proses dari hulu ke hilir serta memuat cara perusahaan agar dapat beroperasi lebih baik, cerdas, cepat, dan murah.

Bagi perusahaan-perusahaan berwawasan, tahun 2021 adalah saatnya memaksimalkan keahlian automasi RPA dan melengkapinya dengan teknologi seperti orkestrasi proses dan inteligensi dokumen.

Fungsinya ialah untuk mengautomasi alur kerja yang penting bagi bisnis.

Automasi Cepat

Perusahaan berjalan berdasarkan alur kerja, yaitu rangkaian pekerjaan seperti pendaftaran pelanggan, pemrosesan tagihan, atau persetujuan dokumen melalui tanda tangan elektronik, yang merupakan bagian dari proses bisnis yang kompleks.

Baca Juga: Kofax Luncurkan Program Baru Untuk Permudah Kinerja Perusahaan

Namun, tidak semua alur kerja sama pentingnya, karena di tahun 2021 perusahaan perlumemprioritaskan automasi yang paling cepat menghasilkan nilai maksimal.

Alur kerja yang dimaksud memiliki karakteristik DNA seperti inteligensi dokumen, orkestrasi proses dan sistem terkoneksi.

Virtual Meeting (Zoom, Microsoft Teams, dll)

Di 2021 ini, interaksi karyawan berjalan virtual, peran transformasi digital akan jauh lebih penting sebagai sarana peningkat produktivitas karyawan.

Perusahaan yang menguasai ekosistem digital, mulai dari perangkat kolaborasi seperti Zoom, Microsoft Teams dan lainnya, hingga jenis automasi cerdas, automasi proses keuangan, dan manajemen output perusahaan akan memimpin di depan.

Sementara, perusahaan yang masih terjebak di model bisnis analog akan makin jauh tertinggal.

Tren ini diprediksi semakin kentara di tahun 2021 dan terus berlanjut bahkan setelah kantor-kantor kembali dibuka.

Dengan kata lain, transformasi alur kerja digital tidak akan berhenti.

Baca Juga: Cara Memasukkan dan Mengundang Bot di Aplikasi Discord, Makin Seru!

Bot Sebagai Penyelamat

Dalam upaya menggenjot efisiensi dan produktivitas, perusahaan menuntut karyawan bekerja hingga ambang batas.

Menurut Kofax, orang-orang kini bekerja lebih cepat, keras, dan efisien dibandingkan dulu, tapi tetap belum cukup mengimbangi pasar yang cepat berubah.

Kemudian bot muncul, yang sudah lama ditakuti akan menggantikan pekerja manusia namun di tahun 2021 pekerja digital cenderung akan dipandang sebagai penyelamat.

Seiring manusia mendekati batas kapasitas produktifnya, karyawan akan semakin terbantu oleh dukungan pekerja digital.

Selain mampu meningkatkan kapasitas produktif, pekerja digital juga membebaskan pekerja manusia dari pekerjaan berulang membosankan yang sering memaksa mereka lembur hingga malam hari atau di akhir pekan.

Pemanfaatan kapasitas digital yang diskalakan akan menjadi kunci kelincahan yang dibutuhkan sebagai daya saing di tahun 2021.

Dengan demikian, kapasitas digital pun menjadi faktor pembeda baru.

Baca Juga: 2,8 Juta Data Pengguna Aplikasi Kencan Online Ini Dihack dan Disebar

Citizen Developer

Citizen developer sebutan dari pembuat aplikasi yang timbul seiring maraknya platform automasi cerdas yang intuitif, para pimpinan lini bisnis menjadi termotivasi untuk memfokuskan upaya automasi pada capaian bisnis strategis tertentu.

Para citizen developer ini akan semakin sering bermitra dengan bagian TI dalam suatu model yang terfederasi untuk memaksimalkan automasi cerdas dalam transformasi alur kerja bisnis yang sarat informasi.

Banyak perusahaan yang sukses di tatanan hidup baru ini dengan memanfaatkan automasi yang terinspirasi atas kolaborasi citizen developer dengan bagian TI.

Model baru ini menghasilkan kelincahan beradaptasi, mengurangi utang teknis, dan mempersingkat time-to-value.

Perusahaan lain yang berniat mempercepat upaya transformasi digitalnya pun akan meniru model ini.

Investasi Ekosistem

Di tahun 2020, platform automasi cerdas terintegrasi banyak dipilih sebagai metode pendorong hasil transformasi alur kerja digital.

Baca Juga: Konsumen Makin Malas, Upaya GoJek Caplok Bank Jago Bakal Untungkan Konsumen

Platform multifungsi dengan teknologi automasi pelengkap yang sudah terintegrasi ini menyediakan semua kapabilitas dan kecerdasan buatan (AI) yang diperlukan untuk mencapai automasi dan hasil dengan cepat, serta mengurangi utang teknis.

Namun, aturan 80% atau 20% tetap berlaku, sehingga perusahaan akan selalu memiliki kebutuhan unik yang memerlukan perubahan atau penyesuaian.

Ekosistem akan muncul sebagai solusi andalan di tahun 2021 untuk mengisi kesenjangan tersebut.

Saat ini, penyedia platform telah mengembangkan jaringan luas teknologi, aplikasi, dan layanan yang beroperasi dalam arsitektur terbuka, dinamis, dan terintegrasi miliknya, yang memberi akses ke serangkaian layanan, penghubung prabangun, templat, dan solusi.

Di tahun 2021, perusahaan-perusahaan akan semakin mengandalkan ekosistem-ekosistem ini untuk menghasilkan capaian yang diinginkan, sekaligus mengakselerasi kemampuan untuk mencapai hasil automasi yang diinginkan.

5G

Pada tahun 2021, 5G akan memungkinkan perusahaan mengirim, mengumpulkan, dan menganalisis data berkali-kali lipat dibanding sebelumnya untuk mendukung strategi bisnis dan pengambilan keputusan.

Perusahaan dengan kapasitas dan kemampuan mencerna, mendigitalisasi, dan kemudian mengubah lonjakan data ini menjadi wawasan bisnis yang berada di atas angin.

Baca Juga: Ini Alasan Kominfo Batalkan Lisensi 5G untuk Smartfren, Telkomsel dan Tri

Bekal awalnya adalah dengan memiliki teknologi inteligensi dokumen dan data yang diperlukan untuk mengubah data tidak terstruktur yang terkunci dalam transmisi 5G menjadi aset data terstruktur.

AI dan Tangkapan Kognitif akan menjadi kunci mencapai klasifikasi dokumen/data, analisis sentimen, dan ekstraksi konten dari dokumen-dokumen penting seperti catatan keuangan.

Perusahaan dengan kapabilitas inteligensi data akan mampu mengarungi gelombang data 5G dan mencetak rekor kinerja baru.

Sementara, mereka yang tidak siap akan terempas gelombang tsunami informasi yang tidakterpakai.

AI

Di tahun 2021, AI akan paling efektif ketika dibenamkan pada platform automasi cerdas dan dimanfaatkan sebagai akselerator utama dalam mencapai transformasi alur kerja digital.

AI diprediksi tidak lagi menjadi ranah ilmuwan data di perusahaan besar semata, tetapi juga dipakai luas oleh masyarakat.

Pembelajaran Mesin (ML), Pemrosesan Bahasa Alami (NLP), Pengenalan Karakter Optis (OCR) Cerdas, dan Pengenalan Citra yang dibenamkan pada platform automasi cerdas akan memotivasi para citizen developer mencapai transformasi alur kerja digital.

Baca Juga: Reno5 5G Resmi Masuk Indonesia, Ini Fitur Andalan dan Harganya

Sehingga produktivitas pun meningkat drastis dan pekerjaan selesai lebih cepat di seluruh jenjang perusahaan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya