Trump Masih Berusaha Blokir Huawei di AS Saat Detik Akhir Kekuasaannya

Senin, 18 Januari 2021 | 11:59
phonearena.com

Huawei

Nextren.com - Detik-detik berakhirnya kekuasaan Trump di Amerika Serikat masih mempermasalahkan keberadaan Huawei di negara tersebut.

Administrasi Trump masih berusaha blokir Huawei lewat pemasoknya kali ini yang dikabarkan langsung.

Huawei bertahan hingga sekarang karena perusahaan pemasok seperti Intel tetap membantu mereka.

Namun Trump memberi tahu pemasok Huawei, termasuk pembuat chip Intel, bahwa mereka mencabut lisensi tertentu untuk dijual ke perusahaan China.

Pencabutan tersebut juga bermaksud untuk menolak lusinan aplikasi lain dalam memasok perusahaan telekomunikasi.

Tindakan Trump dalam detik terakhir kekuasaannya bisa dibilang sebagai upaya jangka panjang untuk melemahkan pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, yang dilihat AS sebagai ancaman keamanan nasional.

Laporan ini diumumkan ditengah kesibukan upaya AS melawan China di hari-hari terakhir pemerintahan Trump.

Juru bicara dari Intel menolak berkomentar, begitu juga dengan Departemen Perdagangan yang mengatakan tidak dapat mengomentari keputusan perizinan tertentu.

Departemen hanya terus bekerja dengan lembaga lain untuk secara konsisten menerapkan kebijakan perizinan dengan cara melindungi keamanan nasional AS dan kepentingan kebijakan luar negeri.

Dalam aksi ini terdapat delapan izin yang dicabut dari empat perusahaan yang bekerjasama dengan Huawei.

Hal ini diketahui dari sumber tanpa nama kepada Reuters yang juga diumumkan oleh Asosiasi Industri Semikonduktor mengatakan pada hari Jumat (15/1).

Perusahaan yang mencabut salah satunya perusahaan memori flash dari Jepang, Kioxia Corp, yabg mengatakan tidak mengungkapkan detail bisnis terkait produk atau pelanggan tertentu.

Asosiasi Semikonduktor menceritakan bahwa dalam mengambil keputusan dari perusahaan mereka harus menunggu berbulan-bulan untuk keputusan perizinan.

Ternyata ada juga perusahaan yang memiliki niat untuk menolak namun tetap diberikan waktu 20 hari untuk menanggapi.

Departemen Perdagangan memiliki waktu 45 hari untuk memberi tahu mereka jika ada perubahan dalam keputusan atau keputusan tersebut sudah final.

Perusahaan kemudian memiliki waktu 45 hari lagi untuk mengajukan banding.

Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam daftar entitas Departemen Perdagangan pada Mei 2019, membatasi pemasok untuk menjual barang dan teknologi AS ke sana.

Tetapi beberapa penjualan diizinkan dan yang lainnya ditolak sementara AS mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap perusahaan tersebut.

Sebagian caranya dengan memperluas otoritas AS untuk meminta lisensi untuk penjualan semikonduktor yang dibuat di luar negeri dengan teknologi Amerika.

Baca Juga: Honor V40 Hadir di GeekBench Dengan Dimensity 1000+, Kapan Hadir?

Adapun Joe Biden dari Demokrat akan mengambil sumpah jabatan sebagai presiden pada hari Rabu (20/1).

Belum ada bayangan akan seperti apa nasib Huawei di AS jika Joe Biden sudah memiliki kekuasaan nanti.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber Reuters