Ternyata Pandemi Berdampak Positif Untuk Bisnis Beralih Digital

Senin, 21 Desember 2020 | 13:04
franchiseindia.com

Bisnis online

Nextren.com - Selama adanya pandemi, bisnis terpaksa harus beralih menjadi digital dan ini dinamakan sebuah transformasi besar-besaran.

Pandemi memang membuat dampak negatif namun bisa dianggap positif bila melihat perkembangan digital saat ini.

Bisnis yang beralih digital bukanlah sebuah hal yang buruk, ada beberapa hal yang membuat digital sangat bermanfaat.

Yaitu membuka peluang baru bagi pertumbuhan bisnis dan memastikan bahwa organisasi dapat tetap tangguh dalam mempersiapkan apa pun yang mungkin terjadi setelah pandemi.

Baca Juga: Rencana Migrasi TV Analog ke Digital Butuh Set Top Box, Apa Itu?

Baca Juga: Qualcomm Resmi Bantah Rumor Kehadiran Smartphone Merek Sendiri

"Transformasi digital sebelumnya merupakan tujuan jangka panjang bagi banyak bisnis karena biaya dan kompleksitas, tetapi pandemi Covid-19 telah mempercepat urgensi untuk mengadopsi transformasi digital ketika dunia mengalami lockdown," ujar Carolyn Harrington, COO SpaceDC.

Transformasi digital yang dimaksud ialah dengan live-streaming yang semakin populer, kolaborasi berbasis cloud dan alat konferensi menjadi dasar dalam bekerja dan berkomunikasi.

Selain itu perbankan digital menggantikan kunjungan langsung ke bank dan belanja online menjadi cara utama konsumen mengisi kebutuhan rumah tangga mereka.

"Hal ini tak hanya menumbuhkan banyak sekali peluang tetapi juga tantangan bagi organisasi di wilayah tersebut," lanjutnya.

Pada intinya, transformasi digital adalah proses mengintegrasikan teknologi digital ke dalam semua aspek bisnis.

Kecepatan organisasi atau perusahaan menjalani transformasi ini menentukan seberapa siap kalian untuk bertahan dan berkembang dalam ekonomi digital baru.

SpaceDC mengatakan realitas digital baru saat ini telah secara tajam memperlebar kesenjangan antara pengguna awal yang telah berjaya dalam kelangsungan dan ketahanan bisnis mereka, dengan orang-orang yang cukup lambat untuk memenuhi tantangan pelanggan mereka dan pengalaman karyawan.

Beberapa organisasi, seperti bank dan lembaga keuangan yang telah menyediakan layanan perbankan dan keuangan secara digital, sudah berada di ujung kurva dalam proses ini.

Baca Juga: Mall Online FFFest Telkomsel Ajak UMKM Lokal Lebih Digital dan Produktif

Baca Juga: Amazon Rencanakan Data Center di Indonesia, Ada Potensi Besar Cloud di Masa Depan

Alhasil, terlepas dari pandemi, organisasi tersebut beroperasi seperti biasa, bahkan beberapa berkembang di tengah ketidakpastian yang disebabkan pandemi.

Bisnis lainya, biasanya bisnis konvensional, sedang dalam proses transformasi mereka, dengan strategi untuk memanfaatkan teknologi digital dan data.

Serta perusahaan kecil yang tidak memiliki strategi komprehensif untuk transformasi dianggap sebagai pendatang baru digital.

Ungkapan itu untuk yang masih mencari tahu bagaimana dan apa transformasi digital.

Menurut Google, Temasek Holdings dan Bain & Company, pergeseran ke arah konsumsi digital saat ini kemungkinan besar akan tetap ada.

Bahkan sebelum pandemi, ekonomi digital telah selalu menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

Selain itu, ada lebih banyak interaksi dan transaksi pada perangkat seluler melalui internet saat ini daripada secara fisik atau tatap muka.

Fakta dan angka ini menunjukan bukti jelas bahwa digitalisasi adalah masa depan untuk bisnis.

Baca Juga: Data Curian di Situs Gelap: Nomor HP Dihargai Rp 7.000, Foto Selfie Pakai SIM Rp 850 Ribu

Oleh karena itu, perusahaan perlu mempercepat atau memulai proses menuju transformasi digital yang tidak hanya untuk bertahan dari pandemi saat ini tetapi juga untuk mengembangkan masa depan digital.

"Perusahaan memiliki lebih banyak permintaan terkait data secara signifikan saat ini. Dengan meningkatnya ekonomi digital di depan mata, bisnis perlu mengambil langkah-langkah untuk melakukan transformasi digital," ungkap Carolyn.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya