Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Digitalisasi di beragam industri di Indonesia sedang diupayakan oleh pemerintah.
TV Analog sebagai sebuah media penyampaian informasi yang digunakan oleh masyarakat sejak beberapa puluh tahun lalu itu pun kini menjadi sorotan.
Dengan keberadaan layanan TV baru dalam bentuk digital, Pemerintah Indonesia dikatakan akan melakukan transmigrasi besar-besaran untuk layanan TV Analog.
Setelah lebih dari satu dasawarsa masuk ke dalam diskusi publik, rencana perpindahan TV Analog ke Digital itu pun dikatakan bakal terealisasi.
Baca Juga: Frekuensi 2,3GHz Dipakai Untuk 5G di Indonesia, Ini Respon Ericsson
"Sesuai dengan rencana aturan teknis, Lembaga Penyiaran Publik (LPP-red), Lembaga Penyiaran Swasta (LPS-red), dan Lembaga Penyiaran Komunitas, jasa penyiaran televisi wajib menghentikan siaran televisi analog," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate, dalam acara webinar yang diselenggarakan pada hari Kamis (17/12).
Lebih lanjut, Menteri Johnny juga menyebutkan kalau aturan tesebut harus dipatuhi oleh lembaga-lembaga terkait sebelum tanggal 2 November 2022 pukul 24.00 WIB.
Kabar terbaru ini memang sedikit mengejutkan, namun pihak pemerintah mengaku bahwa hal ini bukan sebuah langkah yang dadakan.
Pemerintah Indonesia mengaku telah memikirkan cara bagaimana untuk mendorong proses transmigrasi TV Analog ke Digital.
Langkah-langkah menuju perpindahan itu pun diwujudkan dengan telah disahkannya UU Omnibus Law yang sempat menuai polemik tersebut.
Baca Juga: Sistem Satu Data Jadi Cara Pemerintah Catat Penyebaran Vaksin Virus Corona
Dengan adanya kebijakan migrasi ke arah digital ini, diharapkan bahwa industri televisi di Indonesia nantinya memiliki beberapa keuntungan.
Baca Juga: vivo Siap Hadapi Tantangan 5G di Indonesia, Asal Didorong Pemerintah
Setidaknya dikatakan bahwa para pemain di dalamnya bakal mendapatkan solusi dalam menangani keterbatasan dan inefisiensi yang dirasakan di TV Analog.
"Secara umum TV digital menjamin siaran yang jauh lebih berkualitas sehingga masyarakat bisa menikmati tayangan TV lebih jernih dan interaktif," jelas Geryantika Kurnia, selaku Direktur Penyiaran Kemenkominfo RI.
Ia pun menyebut kalau dengan adanya digitalisasi di industri TV Analog, maka bisa menjadi lebih hemat pada urusan frekuensi.
Untuk memperlancar proses digitalisasi TV Analog, pihak Pemerintah juga akan menyediakan infrastruktur dan ekosistem yang memadai.
Pihak Pemerintah pun mengklaim akan membagikan sekitar 6,7 juta alat bernama Set Top Box untuk para keluarga yang tidak mampu nantinya.
Dengan begitu, para penerima alat tersebut tidak perlu mengganti perangkat TV di rumah untuk bisa mendapatkan siaran konten TV Digital.
(*)