Frekuensi 2,3GHz Dipakai Untuk 5G di Indonesia, Ini Respon Ericsson

Selasa, 08 Desember 2020 | 21:16
Getty Images North America

Ilustrasi Teknologi 5G

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com - Indonesia sedang bersiap untuk hadirkan jaringan 5G dengan membuka lelang untuk penggunaan frekuensi 2,3GHz.

Seleksi pengguna pita frekuensi 2,3GHz merupakan salah satu cara untuk mendukung transformasi digital di sektor ekonomi, sosial dan pemerintah.

Dengan rentang 2.360 sampai 2.390MHz, ditanggapi merupakan frekuensi yang baik oleh Ericsson.

Ericsson merupakan salah satu perusahaan teknologi yang berfokus kepada pembangunan 5G di beberapa negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Meski Saingan, Ericsson Tak Terima Huawei Diblokir Oleh Swedia

Ia juga memperkirakan akan ada 220 juta pengguna yang berlangganan 5G di seluruh dunia.

Perkiraan itu terdapat dalam Ericsson Mobility Report edisi terbaru yang dipaparkan kepada media via Microsoft Teams (8/12).

Laju pengimplementasian teknologi 5G dalam hal langganan dan cakupan populasi diketahui menjadi yang tercepat dibandingkan generasi-genarasi sebelumnya.

Laporan ini menunjukan bahwa akhir 2020, lebih dari 1 miliar orang atau 15 persen dari penduduk dunia akan tinggal di wilayah dengan cakupan 5G.

Langkah Indonesia memilih frekuensi 2,3GHz dikatakan berpotensi atau ideal bagi jaringan 5G.

"2,3 termasuk berpotensi, karena itu termasuk hampir mid band spectrum,the good thing operator sudah memiliki low band, dan bisa menjadi mid band," ujar Ronni Nurmal, Head of Network Solutions, Ericsson Indonesia.

Ia melanjutkan, spectrum dari 2,3GHz hadir bukan hanya dari 2.360 sampai 2.390, dari 2.300 juga tersedia.

Sudah ada beberapa operator yang sudah memilih 2.300GHz, memang ada tambahan yang akan dipilih dari 2.360 sampai 2.390 MHz.

Baca Juga: Meski Diblokir, Huawei Umumkan Raih Peringkat Pertama di Q3 Pasar Global

"Kita lihat siapa yang nanti beruntung mendapat additional spectrumnya," ungkap Ronni.

Spectrum 2.3GHz cukup berpotensi untuk Indonesia mengenalkan jaringan 5G ke masyarakat.

Meski berpotensi dengan baik, Ronni juga mengingatkan terkait handset atau handphone yang mendukung frekuensi ini.

Menurutnya handset yang mendukung spectrum 2.3GHz cukup sedikit, dibandingkan dengan di spectrum 3.5GHz.

"Mungkin itu pada saat ini, kita yakin kedepannya akan more handset will support 5G di 2.3GHz," jelas Ronni.

Sehingga kemudian visibilitas dari 5G yang diperkenalkan dari band ini akan jauh lebih besar.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya