Ambisi Xiaomi Tahun 2021, Kalahkan Penjualan Apple dan Huawei

Jumat, 04 Desember 2020 | 11:11
Forbes

Xiaomi Masuk Daftar Perusahaan Dengan Potensi Pertumbuhan Terbesar

Nextren.com - Xiaomi merupakan merek dagang asal Tiongkok yang mulai menunjukkan tajinya di pangsa pasar dunia.

Di beberapa wilayah, perusahaan ini menduduki setidaknya lima besar pengiriman terbanyak.

Kondisi tersebut tentunya menimbulkan rasa optimis dari perusahaan untuk ke depannya.

Pasalnya diketahui kalau untuk tahun 2019, Xiaomi sudah melakukan pengiriman sebanyak 125,6 unit.

Baca Juga: Hape Kelas Atas Xiaomi Mi 10T dan Mi 10T Pro Segera Masuk Indonesia? Sertifikasi Sudah Muncul

Dan jumlah tersebut tentunya akan bertambah setiap tahunnya.

Meski belum diketahui berapa jumlah pengiriman di tahun ini, namun Xiaomi bertekad kalau di tahun 2021, jumlah pengiriman akan jauh lebih banyak.

Perusahaan menyebut kalau setidaknya 240 juta unit smartphone yang ditargetkan akan dikirimkan pada tahun depan, dilansir dari Gizmochina.

Untuk mewujudkan hal itu, Xiaomi juga dikabarkan sudah melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan untuk bekerja sama.

Sebab tanpa adanya kerja sama yang lebih luas, target yang diinginkan tersebut sulit untuk dicapai.

Ambisi Xiaomi pun sepertinya lebih dari apa yang disebutkan sebelumnya.

Laporan dari Nikkei melaporkan kalau Xiaomi sudah menghubungi beberapa mitra pemasoknya bahwa target internal perusahaan adalah 300 juta pengiriman unit.

Angka itu memang dapat dinilai sebagi sesuatu yang mombastis.

Sejumlah kalangan juga menilai bahwa 300 juta adalah sesuatu yang sulit untuk dicapai di tengah kondisi seperti sekarang.

Namun jika merujuk pada target 240 juta unit.

Itu mungkin saja masih bisa dilakukan oleh Xiaomi di tahun depan.

Jika benar terjadi, maka Xiaomi pun akan menggeser posisi Apple dan Huawei di daftar merek dagang dengan pangsa pasar terbanyak dunia.

Apple dikabarkan mengirimkan setidaknya 200 juta unit setiap tahunnya.

Baca Juga: Wow! Bos Xiaomi Konfirmasi Mi 11 Series Akan Pakai Snapdragon 888 Pertama di Dunia

Huawei pun saat ini sedang mengalami kemunduran yang cukup besar akibat adanya larangan dari AS.

Ditambah Huawei juga sudah menjual Honor ke perusahaan lain dengan biaya 100 miliar Yuan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya