Pandemi Covid-19, Belanja Orang Indonesia Beralih dari Offline ke Online

Kamis, 03 Desember 2020 | 21:15
Disruptive Asia

Ilustrasi belanja di aplikasi Taobao

Nextren.com - Pandemi Covid-19 mempengaruhi perilaku belanja orang Indonesia.

Masyarakat yang sebelumnya belanja secara offline di gerai fisik, kini mulai beralih ke belanja online.

Menurut laporan perusahaan teknologi periklanan, Criteo, ada sebanyak 49 persen konsumen belanja online di Indonesia yang mengunduh aplikasi belanja online untuk pertama kali, maupun sebagai aplikasi tambahan.

Aplikasi belanja online yang diunduh mulai dari retail, aplikasi pesan-antar makanan, grosir, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Pengunjung Begadang, Transaksi Big Sale 11.11 di Shopee Meningkat Sejak Tengah Malam

"Ini adalah momentum yang harus dimanfaatkan oleh e-commerce atau brand untuk menjangkau pelanggan baru atau menggaet pelanggan lebih banyak lagi," Mochamad Ikrar Pradana, Account Strategist Criteo Asia Tenggara dalam webinar Criteo, Kamis (3/12/2020).

Laporan ini senada dengan laporan yang dihimpun oleh Google dan Temasek.

Dalam laporan berjudul "e-Conomy SEA 2020", 37 persen pengguna internet di Indonesia pada 2020 adalah pengguna internet baru.

Hal ini turut mendorong jumlah unduhan aplikasi-aplikasi baru, termasuk aplikasi belanja online.

Selain itu, e-commerce juga menjadi sektor yang mengalami pertumbuhan paling pesat di Indonesia.

E-commerce tumbuh 54 persen atau 32 miliar dollar AS (sekitar Rp 454 triliun) pada tahun 2020.

Kembali ke laporan Criteo, Ikrar juga memaparkan, bahwa kondisi ini juga membuat konsumen yang berbelanja online di Indonesia mulai "bersahabat" dengan iklan yang sesuai dengan mereka.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Konsumen Indonesia Sebelum Harbolnas 11.11 Besok!

Pada kuartal III-2020, Criteo mencatat sebanyak 78 persen konsumen belanja online Indonesia mengklik iklan dalam aplikasi dalam enam bulan terakhir.

Sebanyak 53 persen dari jumlah tersebut, melakukan pembelian setelah membuka iklan.

Ikrar menyarankan agar para brand bisa memanfaatkan momentum ini untuk memperluas target pasarnya.

"Selain dari promosi dan diskon, brand bisa fokus bagaimana caranya agar iklan bisa disampaikan dan dikomunikasikan kepada pengguna yang sudah mulai terbuka menerima iklan dari brand," imbuh Ikrar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pandemi Covid-19 Ubah Perilaku Belanja Orang Indonesia"Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya